“Hoaks menjadi tantangan besar buat kehidupan dunia digital kita, termasuk di Papua ini. Hoaks bisa membuat dan memperuncing perpecahan di antara kita. Oleh karena itu, saya mengapresiasi kegiatan ini, karena saya yakin para trainer ini nantinya dapat membantu masyarakat, untuk dapat membedakan mana berita yang benar dan mana yang hoaks”. Demikian disampaikan Kepala Dinas Kominfo Provinsi Papua, Jeri Agus Yudianto., saat membuka kegiatan Training of Trainers – Literasi Digital Praktis dengan Pendekatan Komunikasi Antar Pribadi (KAP) di Jayapura.

Pelatihan ini diselenggarakan oleh ICT Watch dan UNICEF Indonesia selama 3 hari penuh (6-8 Juni 2023). 25 Pegiat Literasi, Sosial, dan Kesehatan di Jayapura dilibatkan dalam pelatihan yang diselenggarakan di Hotel Horison, Kotaraja -Jayapura. Mereka berasal dari berbagai organisasi seperti Relawan TIK, Ikatan Jurnalis Pelajar Jayapura, Forum Taman Bacaan Masyarakat (TBM), Ikatan Bidan Indonesia (IBI), Ikatan Perempuan Positif Indonesia (IPPI), Fatayat NU, Pramuka Kwarda Papua, PEMANTIK, Orang Muda Katolik (OMK), GAPAI, dan Puskesmas Sentani.

Aminuddin Mohammad Ramdan, CFO UNICEF Papua & Papua Barat, menyampaikan tujuan pelatihan ini saat pembukaan. “Edukasi lawan hoaks kepada masyarakat Papua tentunya akan lebih mudah diterima jika disampaikan oleh kita sendiri. Jadi kawan-kawan peserta ini nantinya harus proaktif masuk ke segala lapisan masyarakat untuk kasih tahu tentang hoaks”.

Selama 3 hari pelatihan, peserta dibekali prinsip dasar Komunikasi Antar Pribadi (KAP), yaitu Membangun Keakraban, Saling mendengarkan dan berbicara, dan mengunci komitmen, disertai dengan teknik penyampaiannya, beragam permainan untuk ice breaking, dan praktik edukasi langsung ke masyarakat. Pelatihan ditutup dengan evaluasi kegiatan dan rencana tindak lanjut yang bisa diselenggarakan oleh tiap organisasi yang diwakili peserta.

Salah satu peserta mengungkapkan rasa terima kasihnya karena dengan pelatihan ini merasa lebih percaya diri untuk dapat berbicara di depan masyarakat. Peserta lainnya mengungkapkan harapannya agar semua peserta yang dilatih dapat berperan melalui komunitas dan lambaganya di wilayah masing-masing, sehingga isu hoaks dapat menjadi perhatian semua orang.