Pokemon Go begitu fenomenal dan populer saat ini hingga membuat siapa saja ingin memainkannya, tidak terkecuali anak-anak. Permainan berbasis Augmented Reality ini sebenarnya diciptakan 20 tahun yang lalu dan kembali diluncurkan beberapa waktu yang lalu untuk versi mobile-nya dengan basis Augmented Reality. Dalam versi terbarunya ini, pemain harus mengunjungi tempat-tempat tertentu untuk menangkap karakter Pokemon, misalnya Pikachu.
Permainan Pokemon Go ini tentu saja karena popularitasnya yang terus meningkat membuat banyak orang ingin memainkannya, meskipun di Indonesia belum dirilis secara resmi. Anak-anak juga banyak memainkan game ini. Namun, sebelum mengizinkan anak Anda memainkan Pokemon Go ada baiknya ketahui lima hal berikut.
1. Lokasi
Untuk bisa bermain, penanda lokasi seperti GPS harus dinyalakan. Pokemon Go menggunakan peta digital Google Maps sehingga pemain bisa berburu karakter di dunia nyata. Tentu saja karakter tersebut tidak ditempatkan di satu tempat, melainkan di berbagai tempat yang harus dikunjungi agar bisa menangkap karakter tersebut. Untuk itu, orang tua harus paham bahwa anak-anak perlu didampingi terutama di lokasi-lokasi yang jauh dari rumah. Sehendaknya orang tua membatasi lokasi mana saja yang bisa diakses anak untuk menangkap Pokemon Go.
2. Opsi Lure
Lure atau iming-iming adalah sesuatu yang dapat ditemukan oleh pengguna pada aplikasi yang mengingatkan mereka untuk datang ke lokasi tersebut untuk menangkap lebih banyak Pokemon. Lure dapat dibeli dengan harga 1 dollar AS dan bisa saja digunakan untuk tujuan jahat.
Dengan adanya Lure, anak-anak diberitahu untuk pergi ke lokasi tertentu di daerah mereka untuk menemukan karakter yang akan ditangkap dan itu berarti orang dewasa bisa mencari tahu di mana tempat-tempat tersebut untuk alasan yang tidak ada hubungannya dengan permainan. Nah jika yang menggunakan fungsi Lure ini adalah predator anak akan sangat berbahaya.Tentu saja bukan hanya predator anak. Penjahat bisa saja menggunakan Lure ini agar anak-anak datang untuk menangkap Pokemon lalu dirampok.
3. Menyedot Data
Game Pokemon Go menyedot banyak data dan ini sangat berpengaruh kepada data plan. Makin sering bermain, makin banyak data yang disedot sehingga mungkin saja membuat dompet orang tua menipis karena sering membelikan paket data untuk anak agar bisa bermain Pokemon Go.
4. Pembelian dalam Aplikasi
Pembelian berbagai barang virtual di dalam aplikasi Pokemon Go bisa membuat dompet orang tua makin merana. Terlebih bila orang tua tidak mengatur kontrol pembelian sehingga anak bisa menggunakan akun orang tua di Google Play atau di App Store untuk membeli barang virtual guna bermain Pokemon Go sehingga membuat tagihan menumpuk.
5. Kecanduan
Hampir tidak ada game yang tidak membuat candu anak-anak. Sebelum terlalu jauh memainkan Pokemon Go ada baiknya orang tua memberikan batasan, peringatan dan nasihat kepada anak. Hal ini penting agar anak mengetahui batasan dan tidak kecanduan. Perlu juga diberikan berapa lama waktu maksimal anak bermain agar ia bisa melakukan aktivitas lain, misalnya bermain, berenang dan bersepeda.
Sumber: Didaptasi dari Scary Mommy
Sumber Foto: Cydia Plus