internetsehat.id

Merawat Kolaborasi Literasi Digital Indonesia

Privasi & Data Pribadi

Acer Jadi Korban Serangan Ransomware, Minta Tebusan 50 Juta Dollar AS

Internet Sehat : Produsen komputer asal Taiwan, Acer menjadi korban serangan ransomware dari grup REvil. Menurut Bleeping Computer, REvil menuntut tebusan sebesar 50 juta dollar AS dari Acer. Acer dilaporkan memiliki waktu hingga 28 Maret untuk mengirim dana sebelum data yang diduga dicuri bocor.

Bleeping Computer melaporkan bahwa REvil menawarkan Acer diskon 20% untuk pembayaran yang ingin mereka peras dari perusahaan jika uang tebusan tersebut ditransfer pada Rabu, 17 Maret.

Hanya terdapat sedikit detail tentang apa yang sepenuhnya terjadi. Grup REvil mungkin telah melakukan serangan melalui kerentanan Hafnium di Microsoft Exchange. Data dari platform cyberintelligence Andariel Advanced bisa menghubungkan kemungkinan pelanggaran ke masalah peretasan Microsoft Exchange.

Meskipun Microsoft telah bekerja untuk merilis tambalan sederhana untuk masalah tersebut, hal tersebut tidak berarti telah dihapus seluruhnya. Raksasa perangkat lunak itu menjelaskan bahwa tambalan hanya akan berfungsi melawan serangan yang telah terjadi dan mungkin bukan obat mujarab untuk menyelesaikan peretasan di masa depan.

Acer enggan menyebut masalah ini sebagai serangan ransomware. Sebaliknya, perusahaan tersebut menyatakan bahwa mereka telah melaporkan situasi abnormal baru-baru ini yang diamati kepada penegak hukum dan otoritas perlindungan data yang relevan di banyak negara.

Grup REvil pernah menjadi berita utama pada tahun 2020 ketika meluncurkan serangan ransomware senilai 6 juta dollar AS pada layanan transfer uang Travelex. Tidak jelas sejauh mana potensi kerusakan yang telah dilakukan grup dengan aksi terbarunya atau istilah pasti dari jenis data apa yang mungkin telah dilanggar.

Sumber : Bleeping Computer via PC Mag