Situs kencan dewasa dan pornografi Friend Finder Networks telah di-hack oleh hacker. Hack tersebut berhasil mengekspos rincian pribadi lebih dari 412 juta akun dan menjadikannya salah satu pelanggaran data terbesar yang pernah terjadi menurut perusahaan pemantauan Leaked Source.
Serangan, yang berlangsung pada bulan Oktober yang lalu mengakibatkan alamat email, password, tanggal kunjungan terakhir, informasi perambaan, alamat IP dan status keanggotaan di seluruh situs yang dijalankan oleh Friend Finder Networks terkena.
Pelanggaran data tersebut lebih besar dalam hal jumlah pengguna yang terkena dibandingkan kebocoran data MySpace pada tahun 2013 yang mengekpos rincian 359 juta pengguna MySpace. Pelanggaran ini juga merupakan pelanggaran terbesar dari data pribadi pada tahun 2016.
Friend Finder Networks mengoperasikan Adult Friend Finder yang memiliki lebih dari 40 juta anggota yang melakukan login setidaknya sekali setiap dua tahun dan memiliki lebih dari 339 juta akun. Friend Finder Networks juga mengoperasikan situs Cams.com yang memiliki akun lebih dari 62 juta, dan situs dewasa Penthouse.com yang memiliki lebih dari 7 juta akun.
Wakil presiden dan penasihat senior Friend Finder Networks, Diana Ballou, mengatakan bahwa FriendFinder telah menerima sejumlah laporan mengenai kerentanan keamanan potensial dari berbagai sumber. FriendFinder mengidentifikasi dan memperbaiki kerentanan yang terkait dengan kemampuan untuk mengakses kode sumber melalui kerentanan injeksi. Ballou juga mengatakan bahwa Friend Finder Networks meminta bantuan dari luar untuk menyelidiki hack dan akan memberitahu pelanggan terkait penyelidikan, tetapi tidak akan mengkonfirmasi pelanggaran data.
Chief executive Penthouse.com ini, Kelly Holland mengatakan bahwa mereka menyadari hack data dan sedang menunggu FriendFinder untuk memberikan rincian dari ruang lingkup pelanggaran dan tindakan perbaikan mereka sehubungan dengan data Penthouse.
Ini bukan pertama kalinya jaringan Adult Friend Jaringan di-hack. Pada bulan Mei 2015 rincian pribadi hampir empat juta pengguna dibocorkan oleh hacker, termasuk rincian login, email, tanggal lahir, kode pos, preferensi seksual mereka dan apakah mereka mencari perselingkuhan.
Sumber: The Guardian
