Selama ini kita percaya bahwa taktik clickbait dilakukan banyak media online untuk “menipu” pengguna internet agar mau mengklik link sehingga kemudian bisa berkunjung ke situs, meskipun judulnya tidak sesuai dengan isi beritanya. Namun penelitian baru-baru ini menunjukkan bahwa taktik ini juga dipakai oleh para ilmuwan agar penelitian mereka dibaca banyak orang.
Percaya atau tidak, orang-orang yang menulis artikel online menginginkan banyak orang membaca artikel tersebut dan taktik yang telah terbukti untuk mendapatkan seseorang untuk membaca suatu artikel adalah dengan memberikan judul yang bombastis atau tajam pada artikel tersebut atau biasa disebut clickbait. Tampaknya hal yang sama berlaku untuk makalah ilmiah, setidaknya di bidang psikologi.
Menurut laporan dalam Journal of Psychology, makalah akademik dengan judul yang membelalakkan mata dan framing positif dibagi jauh lebih luas secara online dibandingkan dengan makalah akademik dengan judul yang membosankan. Gwilym Lockwood, seorang mahasiswa pascasarjana di Institut Max Planck untuk Psikolinguistik mengatakan bahwa fakta ini menunjukkan bahwa media akademik diperlakukan sama dengan media nonakademik oleh masyarakat dalam hal apa yang awalnya menarik perhatian orang. Dengan kata lain, akademisi ternyata tidak begitu kebal dibandingkan amsyarakat biasa dalam menggunakan taktik judul bombastis agar dibaca banyak orang. Oleh karena mereka juga ingin perhatian orang lain atas pekerjaan mereka, pada gilirannya mereka mungkin harus bergantung pada taktik yang sama, yaitu clickbait.
Penelitian sebelumnya yang mensurvei berita utama dari artikel di New York Times menemukan artikel yang secara teratur paling banyak dibagi pembaca dipengaruhi oleh dua faktor, yaitu seberapa positif artikel tersebut dan seberapa bisa membangkitkan emosi.
Gwilym Lockwood mengamati judul lebih dari 2.100 makalah yang diterbitkan dalam jurnal Frontiers in Psychology pada tahun 2013 dan 2014 dan kemudian memberikan kode sesuai dengan enam faktor yang berbeda, yaitu framing positif, ungkapan yang membangkitkan emosi, permainan kata, judul yang mengandung pertanyaan, panjang judul, dan keterkaitan topik dengan kondisi sosial saat ini.
Hasil penelitiannya menunjukkan bahwa akademisi dapat menggunakan taktik clickbait untuk keuntungan mereka dengan membingkai temuan mereka secara positif dan menggunakan kalimat yang lebih membangkitkan emosi dalam judul artikel mereka. Akademisi juga harus membuat judul mereka lebih pendek dan yang paling penting, mencoba untuk membuat penelitian mereka benar-benar menarik. Dengan kata lain, akademisi harus mengambil beberapa isyarat penting dari media nonakademik untuk merebut perhatian calon pembaca.
Sumber: Gizmodo
Sumber Foto: YouTube