internetsehat.id

Merawat Kolaborasi Literasi Digital Indonesia

Literasi Digital

Anak Kurang Minat Membaca? Berikan Tablet!

kid-tablet-shutterstock-261213

Saat ini timbul kekhawatiran terhadap rendahnya minat anak-anak untuk membaca buku. Penelitian di Inggris menemukan bahwa 6,3 persen dari anak-anak hanya membaca sekali atau dua kali seminggu dan satu persen tidak membaca sama sekali.

Pertanyaannya, bagaimana caranya agar minat anak membaca jadi meningkat?

Sebuah studi oleh National Literacy Trust di Inggris menemukan komputer tablet adalah senjata baru yang penting dalam rangka  memerangi minat membaca yang buruk. Orang tua disarankan untuk beralih ke iPads dan Kindle  untuk meningkatkan minat membaca anak laki-laki di tengah munculnya kekhawatiran sebagian besar anak-anak menghindari buku di usia muda.

Studi dari National Literacy Trust menemukan bahwa anak-anak yang berusia 3 sampai 5 tahun sering membaca lebih lama dan memiliki pemahaman yang lebih baik dalam kosakata ketika mengakses teknologi layar sentuh.
Studi ini menemukan bahwa komputer tablet memiliki dampak tertentu terhadap kelompok yang secara tradisional paling tahan membaca, terutama anak laki-laki dan bayi dari keluarga miskin.

Para peneliti menemukan bahwa anak laki-laki lebih mungkin dibandingkan anak perempuan dalam menggunakan teknologi untuk kegiatan pendidikan dan membaca dalam waktu yang relatif lama.

Studi ini juga menemukan bahwa sembilan dari sepuluh anak berusia tiga sampai lima tahun memiliki akses ke e-reader di rumah. Teknologi layar sentuh bisa menjadi senjata baru yang penting untuk memerangi low literacy pada  kelompok sasaran tertentu.

Namun demikian, rekomendasi penggunaan tablet untuk meningkatkan minat membaca tersebu bisa memperbarui kekhawatiran bahwa paparan hiburan berbasis layar sentuh pada usia muda berisiko merusak perkembangan anak.

Ini artinya, jika tablet atau perangkat layar sentuh sudah dikenalkan sejak dini kepada anak bisa memengaruhi perkembangan mereka. Studi terdahulu menunjukkan, perangkat seperti ponsel dan tablet bisa membuat anak depresi dan menyebabkan ketergantungan jangka panjang pada teknologi.

Sumber: The Telegraph

Sumber Gambar: IBN Live

LEAVE A RESPONSE

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.