Kemajuan perangkat saat ini memungkinkan perangkat tersebut diaktifkan dengan perintah suara. Beberapa perangkat seperti smartphone bisa ditemukan jika terselip atau berada di bawah meja dengan memberikan perintah suara yang sudah dikenalnya sebelumnya. Namun, menurut ahli keamanan perangkat yang diaktifkan dengan perintah suara ini bisa menuai ancaman keamanan.
Ahli keamanan dari AVG menemukan beberapa sistem voice activated merespon sama baiknya untuk suara palsu seperti yang dilakukan oleh pemilik yang asli. Artinya sistem voice activated tersebut tidak dapat membedakan, apakah suara perintah itu asli dari pemilik atau bukan. Penipu yang pintar bisa menumbangkan sistem voice activated tersebut untuk mengirim pesan palsu atau mengkompromikan perangkat di masa depan.
Untuk itu, sistem voice activated ini hendaknya bisa melakukan pekerjaan yang lebih baik, memeriksa siapa yang sedang berbicara sehingga perangkat bisa diaktifkan.
Kelemahan sistem voice activated tersebut ditemukan oleh Yuval Ben-Itzhak, chief technology officer perusahaan antivirus AVG . Ia berhasil menghidupkan dan mengendalikan TV pintar menggunakan suara buatan. Menurutnya, serangan yang dilakukan tersebut berhasil karena perangkat tidak melakukan apa pun untuk memeriksa siapa sebenarnya yang berbicara.
Fungsi voice activated pada perangkat smartphone Apple dan Android juga rentan terhadap serangan yang sama. Dalam satu percobaan, ia menggunakan suara buatan untuk mengirim pesan palsu melalui smartphone Android untuk memberitahu semua orang dalam daftar kontak perangkat bahwa perusahaan akan keluar dari bisnis (tidak lagi berbisnis).
Ia khawatir jika nanti anak-anak bisa mengeksploitasi kelemahan pada sistem voice activated tersebut dan memanfaatkannya untuk mematikan fitur safety yang selama ini menghalangi mereka melihat atau menggunakan konten yang tidak pantas.
Di masa depan, ketika rumah dan kantor disesaki oleh semakin banyak perangkat yang dikendalikan melalui suara, penyerang mungkin akan bisa menyalahgunakan perangkat tersebut.
Sumber: BBC
Sumber Gambar: CNN