Meskipun teknologi hands free konon bertujuan untuk melindungi pengemudi, sebuah studi yang dirilis oleh AAA Foundation for Traffic Safety, sebuah oraganisasi nirlaba yang fokus pada keselamatan berkendara, menunjukkan hal sebaliknya. Menurut studi AAA Foundation for Traffic Safety hands free dan teknologi perintah suara menimbulkan ancaman bagi pengemudi dengan menimbulkan gangguan mental yang dapat menyebabkan kecelakaan lalu lintas.
Menurut Jacob Nelson, direktur AAA untuk traffic safety advocacy and research, teknologi yang dikembangkan untuk membantu orang untuk membuat mereka lebih aman mungkin secara tidak sengaja membuat tugas mengemudi lebih sulit. Sebagai manusia, kita tidak dapat sepenuhnya mengandalkan kepada teknologi karena kita tidak mengetahui keterbatasan teknologi tersebut.
Menurut temuan AAA, pengemudi bisa terganggu secara mental hingga 27 detik setelah menggunakan sistem perintah suara untuk menekan kontak, mengubah lagu atau menulis pesan teks. Hal itu berarti bahwa bahkan dengan dua tangan berada di kemudi dan kedua mata terpaku ke jalan, pengemudi yang menggunakan kontrol hands free bisa terancam hampir setengah menit untuk kembali fokus pada mengemudi setelah mendengarkan atau mengeluarkan perintah suara.
Untuk studi ini, AAA Foundation for Traffic Safety membandingkan teknologi hands free yang dibangun di 10 kendaraan yang dibuat pada tahun 2015 dengan tiga smartphone yang berbeda. Dalam penilaian tingkat gangguan setiap sistem teknologi pada skala 1 sampai 5, peneliti menemukan semua mobil dan smartphone yang diuji meningkat gangguan mental untuk tingkat yang berpotensi tidak aman.
Dengan adanya temuan tersebut, sudah saatnya saat mengemudi, pengemudi hanya fokus mengemudi dan tidak memainkan smartphone atau memberikan perintah suara karena berpotensi menyebabkan kecelakaan lalu lintas.
Sumber: MIC
Sumber Gambar: whdh.com