internetsehat.id

Merawat Kolaborasi Literasi Digital Indonesia

Literasi Digital

Cara Perusahaan Teknologi Menghentikan Pedofil Berbagi Gambar Porno Anak

rsz_paedo

Pedofil Online semakin marak di internet. Korbannya pun terus meningkat meskipun berbagai cara sudah ditempuh untuk menjerat mereka. Di Inggris baru-baru ini perdana menteri Inggris mengumumkan paket kebijakan untuk mengatasi pelecehan anak di internet, termasuk solusi teknis baru untuk mencegah pedofil berbagi gambar porno secara online.

Pemerintah Inggris ingin mengkompilasi database ribuan gambar pelecehan seks anak. Masing-masing gambar tersebut akan diberikan sidik jari digital (dikenal dengan hash value), yaitu kode unik yang dibuat dengan cara menjalankan gambar melalui algoritma sederhana.

Setiap salinan file yang dibuat (dari gambar) akan menghasilkan hash value yang sama jika dianalisis sehingga jika ada yang mencoba untuk berbagi gambar tersebut di Facebook, Microsoft, Google, Twitter atau Yahoo, perusahaan-perusahaan ini secara otomatis akan mendeteksi hash value-nya dan memblokir gambar tersebut.

Sebuah sistem yang sama juga telah digunakan oleh Dropbox, Google dan perusahaan lain untuk mencegah pengguna berbagi file yang dilindungi hak cipta dengan pengguna lain.

Teknologi hashing  yang akan digunakan perusahaan teknologi untuk mengidentifikasi gambar pelecehan anak tersebut dikembangkan oleh Google dan akan dibagi dengan industri yang lebih luas. Yahoo akan menjadi mitra industri pertama untuk pilot project teknologi tersebut.

Microsoft, Google dan Mozilla juga telah berkomitmen untuk menyelidiki kelayakan penerapan browser-level blocking restrictions yang dirancang untuk mencegah orang mendapatkan akses ke URL yang diketahui memuat materi pelecehan anak melalui Internet Explorer, Chrome dan Firefox.

Google dan Microsoft telah memperkenalkan sejumlah perubahan fungsi pencarian mereka untuk mencegah penyalahgunaan gambar dan video anak yang muncul dalam hasil pencarian. Microsoft meningkatkan jumlah search terms yang di-blacklist dalam pencarian, sedangkan  Google telah meluncurkan sebuah algoritma yang membatasi hasil pencarian untuk query pelecehan seksual anak. Google mengklaim telah melihat penurunan lima kali lipat dalam jumlah pencarian untuk gambar pelecehan anak karena perubahan yang dilakukan.

Dengan kerja sama berbagai perusahaan teknologi tersebut dan dorongan pemerintah beberapa negara, kita bisa berharap gambar pelecehan anak bisa berkurang jumlahnya di internet. Hal yang lebih penting lagi adalah usaha menjerat para pelaku pelecehan sesksual terhadap anak tersebut. Pemerintah dan aparat kepolisian serta berbagai organisasi hendaknya terus bekerja sama agar para pelakunya dapat dijerat dan dihukum seberat-beratnya.

Sumber: The Telegraph

Sumber Gambar: klimg.com

LEAVE A RESPONSE

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.