Internet Sehat : Sebuah drone otonom telah membantu menyelamatkan nyawa seorang pria berusia 71 tahun yang menderita serangan jantung. Drone tersebut mengirimkan defibrillator ke dokter yang membantu pria yang jatuh sakit saat menyekop salju di luar rumahnya di Trollhattan, Swedia.
Pria itu, yang tidak ingin disebutkan namanya, mengatakan bahwa hal tersebut fantastis karena tiba begitu cepat. Perusahaan pemilik drone mengatakan bahwa defibrilasi dapat dimulai sebelum kedatangan ambulans.
Everdrone mengatakan butuh lebih dari tiga menit sejak alarm dinaikkan hingga Automated External Defibrillator (AED) dikirimkan. Pasien mengatakan bahwa dia tidak ingat apa yang terjadi hari itu di awal Desember.
Dia sedang membersihkan salju tebal dari jalan masuk ke rumahnya, tetapi ketika serangan jantung melanda semuanya menjadi gelap. Dr Mustafa Ali, yang kebetulan sedang mengemudi saat itu, bergegas untuk membantu dan memberi tahu Everdrone. Hanya beberapa menit kemudian, ia melihat sesuatu terbang di atas kepalanya dan itu ternyata drone dengan defibrillator.
Chief executive Everdrone Mats Sallstrom percaya bahwa teknologi berperan dalam upaya tim untuk menyelamatkan nyawa pasien. Drone tersebut merupakan kemitraan antara Karolinska Institutet, universitas kedokteran terbesar di Swedia bersama dengan operator darurat nasional SOS Alarm, Region Vastra Gotaland dan Everdrone.
Pada tahun 2020, kelompok tersebut mengeksplorasi penggunaan drone untuk mengirimkan defibrillator di Gothenburg dan Kungalv di Swedia barat. Selama studi empat bulan, para peneliti Karolinska menemukan bahwa drone dikirim ke 12 dari 14 kasus dugaan serangan jantung, dan berhasil mengirimkan AED di semua kecuali satu. Dalam tujuh kasus, drone tiba sebelum ambulans.
Sumber : BBC
Sumber Foto : allthingsmalibu.com