Sebuah kelompok yang disebut League du LOL (League of LOL) yang anggotanya sebagian besar laki-laki menargetkan para penulis perempuan dan aktivis feminis. Lusinan orang telah berbagi pengalaman mereka tentang penindasan dunia maya yang dilakukan oleh kelompok tersebut sejak terungkap oleh surat kabar sayap kiri Prancis, Libération.
Dua jurnalis Libération termasuk di antara mereka yang diskors. Salah seorang freelancer Vincent Glad yang mendirikan grup tersebut pada tahun 2009, meminta maaf di Twitter dengan mengatakan bahwa ia sekarang menyadari praktik seperti itu tidak dapat diterima dan LOL sama sekali tidak lucu karena melakukannya.
Anggot kelompok tersebut sebagian besar menggunakan akun Twitter untuk mengejek sesama jurnalis yang kebanyakan di antaranya adalah perempuan. Mereka juga membuat lelucon pemerkosaan dan berbagi foto-foto individu yang dipotret di atas gambar-gambar porno.
Wartawan dan penulis terkemuka termasuk Nora Bouazzouni, reporter Slate France Lucile Bellan, dan podcaster Mélanie Wanga semuanya mengatakan mereka menjadi sasaran League of LOL. Dalam sebuah tweet, presenter sains Florence Porcel mengatakan bahwa seorang anggota kelompok League of LOL meneleponnya dan menyamar sebagai editor program berita terkemuka.
Dia mewawancarainya untuk pekerjaan yang tidak ada dan berbagi audio percakapan mereka. Ketika rekaman tersebut dipublikasikan, ia menangis malu selama tiga hari. David Doucet, editor majalah Prancis Les Inrockuptibles, mengaku berada di belakang wawancara tersebut dan secara terbuka meminta maaf kepada Porcel. Mereka yang terlibat dalam skandal tersebut termasuk wartawan senior dan eksekutif dari outlet-outlet utama termasuk Slate France dan firma humas Publicis.
Sumber: BBC
Sumber Foto: Getty Images