internetsehat.id

Merawat Kolaborasi Literasi Digital Indonesia

Privasi & Data Pribadi

Kominfo : Data yang Bocor Diduga Milik BPJS Kesehatan

Internet Sehat : Beberapa hari yang lalu, sebuah utas di Raid Forum menyatakan bahwa sebanyak 279.000.000 data warga Indonesia telah bocor di online. Dari hasil investigasi Kominfo mereka menyimpulkan bahwa diduga kuat data yang bocor tersebut milik BPJS Kesehatan.

Kata Data melaporkan bahwa Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) telah menginvestigasi dugaan kebocoran data 279 juta peserta Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan. Hasilnya, jutaan data diduga kuat identik dengan data yang ada di BPJS Kesehatan.

Juru bicara Kementerian Kominfo Dedy Permadi mengatakan hasil dari investigasi yang dilakukan kementerian sejak (20/5), menemukan bahwa akun bernama Kotz menjual data pribadi di forum peretas. Akun Kotz merupakan pembeli sekaligus penjual data pribadi (reseller). Akun Kotz mengungkapkan dari 279 juta data yang bocor, ada sebanyak 1 juta data yang bisa diakses secara gratis sebagai sampel. Namun, setelah diinvestigasi Kominfo, data yang ada hanya berjumlah 100.002, bukan 1 juta.

Menurut Dedy Permadi dari sampel data yang diberikan, data tersebut identik dengan data yang ada di BPJS Kesehatan. Hal tersebut karena data yang bocor mengacu kepada nomor kartu, kode kantor, data keluarga/data tanggungan, serta status pembayaran yang identik dengan data BPJS Kesehatan. 

Dari hasil investigasi tersebut, Kementerian Kominfo langsung melakukan berbagai langkah antisipatif untuk mencegah penyebaran data yang lebih luas. Salah satunya Kominfo telah mengajukan pemutusan akses terhadap tautan untuk mengunduh data pribadi tersebut. Akun Kotz telah membagikan tiga tautan yakni bayfiles.com, mega.nz, dan anonfiles.com. Dua dati tiga dari tiga tautan, yaitu bayfiles.com dan mega.nz telah dilakukan pemblokiran (takedown), sedangan satu lagi masih terus diupayakan untuk memutuskan akses tautan anonfiles.com.

Jumat (21/5), Kementerian Kominfo melanjutkan investigasinya. Kementerian akan memanggil Direksi BPJS Kesehatan sebagai pengelola data pribadi yang diduga bocor. Perusahaan keamanan siber asal Rusia, Kaspersky mengkhawatirkan adanya pelanggaran lebih lanjut dari kebocoran data di dunia maya. General Manager Kaspersky untuk Asia Tenggara Yeo Siang Tiong mengatakan data yang sudah terlanjur tersebar dan dijualbelikan bisa dimanfaatkan oleh pihak lain untuk melakukan tindakan kejahatan siber, seperti penipuan atau phishing.

Sumber : Katadata