internetsehat.id

Merawat Kolaborasi Literasi Digital Indonesia

Infodemi Literasi Digital

Facebook Akan Peringatkan Pengguna yang Terlibat Harmful Misinformation

Facebook akan mulai menunjukkan pemberitahuan kepada pengguna yang telah berinteraksi dengan posting yang berisi informasi salah yang berbahaya tentang virus. Kebijakan baru Facebook ini diumumkan pada hari Kamis (16/4) dalam langkah baru yang agresif untuk mengatasi penyebaran informasi palsu tentang Covid-19.

Kebijakan baru hanya berlaku untuk informasi yang salah yang dianggap Facebook kemungkinan akan berkontribusi pada bahaya fisik, seperti klaim palsu tentang penyembuhan atau pernyataan bahwa jarak fisik tidak efektif. Kebijakan Facebook adalah menghapus posting-posting semacam itu dari platform Facebook.

Di bawah kebijakan baru, yang akan diluncurkan dalam beberapa minggu mendatang, pengguna yang menyukai, berbagi, berkomentar atau bereaksi dengan emoji ke posting seperti itu sebelum dihapus akan melihat pesan di feed berita mereka mengarahkan mereka ke halaman myth busters yang dikelola oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).

Facebook tidak akan menghapus informasi yang salah lainnya tentang Covid-19, seperti teori konspirasi tentang asal-usul virus, tetapi sebaliknya bergantung pada sistem pengecekan fakta pihak ketiga. Jika factchecker menilai klaim salah, Facebook kemudian menambahkan pemberitahuan ke posting, mengurangi penyebarannya, memperingatkan siapa saja yang membagikannya, dan mencegah pengguna untuk membagikannya lebih lanjut.

Pengumuman ini bertepatan dengan rilis laporan baru oleh kelompok aktivis online Avaaz yang menyoroti kekurangan Facebook dalam menangkal infodemik virus corona. Studi ini menemukan contoh kesalahan informasi virus corona yang tersisa di Facebook bahkan setelah pemeriksaan fakta pihak ketiga telah selesai. Avaaz juga mengutip penundaan di Facebook yang menerapkan label fakta pada posting.

Sumber: The Guardian