Internet Sehat : Facebook telah menghapus sebuah postingan dan menangguhkan (memblokir untuk sementara) chatbot di halaman akun PM Israel Benjamin Netanyahu karena melanggar kebijakannya.
Akun tersebut telah meminta pengikutnya untuk memberikan rincian teman atau kerabat berusia 60 atau lebih yang belum menerima vaksinasi virus Corona. Dikatan bahwa Netanyahu mungkin akan memanggil mereka untuk meyakinkan mereka (agar mau divaksin).
Facebook Israel mengatakan permintaan tersebut melanggar kebijakannya terkait data medis pribadi. Menurut Facebook, sesuai dengan kebijakan privasi, Facebook tidak mengizinkan konten yang membagikan atau meminta informasi medis orang lain.
Media lokal mengatakan chatbot atau alat pengiriman pesan langsung di mana jawaban ditangani oleh komputer dan bukan manusia akan ditangguhkan selama seminggu.
Peristiwa ini bukan pertama kalinya akun Facebook Netanyahu bermasalah karena melanggar peraturan. Menjelang dan selama pemilu pada September 2017, chatbot tersebut ditangguhkan dua kali. Pertama karena ujaran kebencian kedua karena melanggar aturan lokal untuk mempublikasikan jajak pendapat setelah pemungutan suara sedang berlangsung. Pada saat itu, partai Likud Netanyahu mengatakan bahwa perdana menteri tidak ada hubungannya dengan peristiwa tersebut.
Kontroversi terbaru muncul ketika Israel terus maju dengan program vaksinasi yang tercepat di dunia dan memperluasnya ke anak usia 16 hingga 18 tahun. Lebih dari seperempat dari sembilan juta penduduknya telah menerima setidaknya satu dosis vaksin Pfizer sejak 19 Desember 2019.
Sumber : BBC