Internet Sehat : Facebook telah menghapus sebuah grup yang viral yang secara sengaja keliru mengklaim bahwa Partai Demokrat sedang merencanakan untuk mencabut hak pilih dan membatalkan suara Partai Republik. Grup tersebut dihapus Facebook setelah memperoleh lebih dari 350.000 anggota hanya dalam satu hari.

Tindakan penegakan hukum yang tergesa-gesa terhadap sebuah kelompok politik merupakan hal yang tidak biasa untuk Facebook dan menimbulkan pertanyaan tentang konsistensi dan transparansi moderasi konten perusahaan.

Grup Stop The Steal didirikan oleh kelompok nirlaba sayap kanan, Women for America First dan dijalankan oleh tim moderator dan administrator yang termasuk aktivis lama Tea Party, Amy Kremer. Anggota didorong untuk memberikan alamat email mereka ke situs web yang menyerukan melakukan tindakan di lapangan untuk melindungi integritas suara serta menyumbangkan uang.

Grup ini meledak dalam hal popularitas pada hari Rabu dan Kamis minggu lalu setelah mengumpulkan lebih dari 730.000 interaksi, menurut data dari CrowdTangle, platform analisis media sosial milik Facebook. Banyak dari unggahan paling populer di grup tersebut adalah doa untuk Donald Trump, tetapi grup itu juga dipenuhi dengan informasi yang salah tentang pemilihan dan proses penghitungan suara. Dua moderator grup, Jennifer Lawrence dan Dustin Stockton, terhubung ke kampanye We Build the Wall di mana mantan penasihat Trump Steve Bannon didakwa melakukan penipuan.

Facebook mengatakan bahwa sejalan dengan tindakan luar biasa yang mereka ambil selama periode ketegangan yang meningkat, Facebook telah menghapus Grup Stop The Steal yang menciptakan peristiwa di dunia nyata. Grup tersebut diorganisir seputar delegitimasi proses pemilihan umum dan Facebook melihat seruan yang mengkhawatirkan untuk kekerasan dari beberapa anggota grup.

Sumber : The Guardian