Internet Sehat : Setelah Twitter yang beberapa waktu lalu menindak QAnon, kini giliran Facebook. Facebook telah menghapus grup besar yang didedikasikan untuk berbagi dan mendiskusikan teori konspirasi QAnon.
QAnon adalah teori konspirasi yang luas dan tidak berdasar yang menganggap bahwa jaringan deep state yang terdiri dari tokoh pemerintah, bisnis, dan media yang kuat sedang melancarkan perang rahasia melawan Donald Trump.
Seorang juru bicara Facebook mengatakan grup itu dihapus karena berulang kali memposting konten yang melanggar kebijakan Facebook. Bulan lalu, Twitter dan TikTok juga menindak konten QAnon. Twitter melarang ribuan akun dan mengatakan akan memblokir url QAnon, sementara TikTok menghapus tagar yang menandai video QAnon.
Grup Facebook yang dihapus tersebut disebut Official Q/Qanon, memiliki hampir 200.000 anggota. Namun, demikian masih ada banyak grup QAnon lain yang saat ini masih aktif di platform Facebook. Pengikut QAnon sebagian besar adalah pendukung presiden AS.
Reuters melaporkan bahwa Official Q/QAnon melewati batas tentang penindasan, pelecehan, perkataan yang mendorong kebencian, dan berbagi informasi yang salah yang berpotensi membahayakan. FBI tahun lalu mengeluarkan peringatan tentang ekstremis domestik yang didorong oleh teori konspirasi dan menunjuk QAnon sebagai potensi ancaman ekstremis domestik.
QAnon adalah teori konspirasi tidak berdasar yang luas bahwa Presiden Trump harus berjuang melawan jaringan elit politik, bisnis, media, dan hiburan klandestin, yang sering kali melibatkan plot setan dan perdagangan anak.
QAnon dimulai pada Oktober 2017 di papan pesan anonim 4chan. Seorang pengguna mengklaim memiliki izin keamanan tertinggi dalam pemerintah AS dan menandatangani postingan mereka secara anonim sebagai Q karenanya dinamai QAnon. Q berkomunikasi dalam unggahan rahasia dan mengklaim terlibat langsung dalam penyelidikan rahasia yang dipimpin Trump terhadap jaringan global pelecehan anak.
QAnon memviralkan kisah pizzagate pada tahun 2016, sebuah teori palsu tentang politisi Partai Demokrat yang menjalankan jaringan pedofil dari sebuah restoran pizza di Washington.
Selama pandemi virus corona, para influencer QAnon telah menyebarkan teori yang tidak berdasar tentang virus corona, menyebutnya sebagai hoax deep state dan telah mempromosikan informasi yang salah tentang masker wajah dan vaksin.
Sumber : BBC