Bulgaria menjadi negara terbaru yang menguji gelang yang dapat melacak orang selama pandemi virus corona. Sebanyak 50 penduduk di Sofia akan diberi perangkat yang dapat merekam gerakan mereka dengan menggunakan data lokasi satelit GPS.
Beberapa negara sedang menguji gelang yang sama untuk memastikan orang mematuhi perintah untuk tinggal di rumah. Korea Selatan dan Hong Kong juga telah menggunakan pelacak elektronik untuk membantu menegakkan karantina. Pengadilan di Bulgaria akan menggunakan Comarch LifeWristbands, yang dikembangkan di Polandia.
Selain memastikan seseorang tinggal di rumah, perangkat ini dapat memonitor detak jantung pemakai dan digunakan untuk menghubungi layanan darurat. Di Korea Selatan, orang-orang yang terbukti melanggar aturan karantina dapat diperintahkan untuk memakai gelang pelacakan.
Perangkat itu diperkenalkan setelah orang ketahuan meninggalkan smartphone mereka di rumah untuk menghindari deteksi. Gelang dapat memperingatkan pihak berwenang jika pemakai meninggalkan rumah atau mencoba melepas perangkat.
Kelompok kampanye, termasuk Privacy International telah memperingatkan bahwa pandemi virus korona dapat digunakan sebagai pengambilan kekuasaan oleh beberapa pemerintah. Mereka mengatakan langkah-langkah baru harus sementara, perlu, dan proporsional.
Negara lain yang menguji gadget yang dapat dipakai termasuk Belgia, Lichtenstein, India, dan Hong Kong. Perangkat tersebut juga dapat dipakai juga dapat membantu adopsi pelacakan kontak.
Sumber: BBC