Masifnya berita hoax atau berita palsu membuat sebagian masyarakat Indonesia resah. Di berbagai situs dan media sosial, berita hoax ini muncul dan sering sangat populer. Untuk menangkis hal ini, kemarin serentak di tujuh kota di Indonesia, yaitu Jakarta, Bandung, Semarang, Solo, Wonosobo, Jogjakarta dan Surabaya berlangsung “Deklarasi Anti Hoax” yang berlokasi di pusat keramaian Car Free Day sehingga masyarakat atau siapapun dapat berpartisipasi dan menorehkan tandatangannya ikut serta mendeklarasikan diri untuk menjadi bagian masyarakat anti hoax.
Sebagaimana dikutip dari siaran pers Kemkominfo, kegiatan ini diprakarsai oleh Masyarakat Indonesia Anti Hoax yang dipimpin oleh Septiaji Eko Nugroho. Pemerintah, dalam hal ini Kementerian Kominfo sangat mendukung kegiatan dan gerakan masyarakat indonesia yang anti hoax. Oleh karena itu, Menkominfo Rudiantara, Sekjen Kemkominfo Farida Dwi Cahyarini, Dirjen Aplikasi Informatika Semuel A. Pangerapan dan Dirjen Informasi dan Komunikasi Publik Rosarita Niken Widiastuti berserta warga Kominfo dan masyarakat telekomunikasi dan informatika lainnya ikut hadir dalam rangkaian kegiatan tersebut. Turut juga hadir wartawan dan media, pegiat media sosial serta para tokoh dan kalangan selebriti yang turut berkontribusi sangat besar mendorong gerakan anti hoax tersebut.
Menkominfo Rudiantara dalam kesempatan tersebut menyampaikankan bahwa pemerintah concern terhadap merebaknya hoax di berbagai media sosial. Pemerintah bukan tidak ingin dikritik, kritik akan diterima oleh Pemerintah, tetapi yang lebih utama adalah bagaimana Indonesia memiliki dunia maya yang lebih sehat, lebih bermanfaat, serta berkualitas bagi seluruh masyarakat.
Menanggapi maraknya hoax di Internet, media sosial maupun layanan aplikasi lainnya, Rudiantara menambahkan bahwa pemerintah dalam menanggulanginya adalah dengan melakukan penapisan atau pemblokiran. Namun cara tersebut merupakan langkah akhir. Keberhasilan pemerintah bukan karena banyaknya situs yang telah diblokir, tetapi bagaimana masyarakat diharapkan bisa menapis sendiri sebelum menyampaikan, mendistribusikan konten tersebut. Rudiantara mengungkapkan bahwa pemerintah justru sedih, kenapa situs hoax tersebut sangat banyak.
Pada kesempatan tersebut juga diluncurkan situs TURNBACKHOAX.ID oleh gerakan Masyarakat Indonesia Anti Hoax dan Aplikasi mobile TURNBACKHOAX oleh Mastel (Masyarakat Telekomunikasi dan Informatika Indonesia). Dengan situs dan aplikasi tersebut, netizen dapat menyampaikan apapun berita, informasi, atau meme, baik dari situs maupun media sosial yang isinya HOAX. Masyarakat juga dapat memberikan penjelasan atau bukti-bukti bahwa laporan-laporan HOAX yang ada di TURNBACKHOAX adalah HOAX dengan cara memberikan penjelasan, bukti-bukti hoax-nya dan sebagainya. Dengan demikian, masyarakat akan memperoleh informasi yang lebih jelas tentang kepalsuan suatu informasi tertentu. TURNBACKHOAX.ID dan aplikasinya ini dapat menjadi sumber referensi bagaimana HOAX-nya suatu informasi.
Sumber: Kemkominfo
Sumber Foto: Warta Bromo
Comments are closed.