internetsehat.id

Merawat Kolaborasi Literasi Digital Indonesia

Literasi Digital

Google dan Bing Turunkan Situs Konten Bajakan dari Hasil Pencarian

Pengguna internet akan merasa lebih sulit untuk mencari film dan musik bajakan serta streaming  pertandingan sepak bola langsung ilegal karena adanya  rencana baru untuk penindakan lebih keras terhadap situs pembajakan.

Raksasa mesin pencari Google dan mesin pencari Bing dari Microsoft telah mendaftar untuk kode praktek sukarela yang bertujuan untuk mencegah pengguna dari mengunjungi penyedia konten bajakan. Kode tersebut merupakan yang pertama dari jenisnya di Inggris dan akan mempercepat penurunan peringkat dari situs ilegal setelah pemberitahuan dari pemegang hak cipta.

Dengan kode tersebut,  berarti mereka yang mencari konten seperti video musik, buku digital dan siaran sepak bola akan lebih mungkin untuk dibawa ke penyedia konten bonafide daripada situs bajakan di mana keamanan pengguna mungkin berisiko. Perubahan ini diharapkan akan diluncurkan pada musim panas tahun ini.

The Intellectual Property Office, Inggris memimpin diskusi untuk membuat kode dengan bantuan dari Department for Culture, Media and Sport Inggris. Ofcom turut mendukung diskusi tersebut dengan memeriksa secara rinci cara mencari hasil pencarian yang disajikan kepada pengguna internet dan telah mengeksplorasi teknik dan ukuran yang mungkin dapat membantu mendorong konsumen Inggris jauh dari konten tidak sah/konten bajakan.

Perjanjian yang diikuti oleh Google dan Microsoft tersebut akan berjalan secara paralel dengan langkah-langkah antipembajakan yang bertujuan untuk mengurangi pelanggaran online. Langkah tersebut termasuk perintah pengadilan untuk memblokir situs, bekerja dengan brand untuk mengurangi iklan di situs ilegal dan kampanye edukasi Get it Right From A Genuine Site yang mendorong penggemar untuk menghargai proses kreatif dan mengarahkan mereka kepada sumber resmi yang legal.

Harapannya tentu saja dengan diturunkannya peringkat situs konten bajakan dari hasil pencarian akan semakin sulit bagi pengguna untuk menemukan konten bajakan berupa musik, film dan streaming ilegal. Sebagaimana diketahui, pada umumnya pengguna sangat fokus pada hasil pencarian di halaman pertama, sedangkan halaman berikutnya tidak terlalu dilirik. Nantinya mungkin situs-situs dengan konten bajakan tidak bisa tampil di halaman pertama hasil pencarian.

Sumber: The Guardian