internetsehat.id

Merawat Kolaborasi Literasi Digital Indonesia

Literasi Digital

Google Kebanjiran Permintaan Right To Be Forgotten?

thehindu.com

Ratusan orang termasuk mantan politisi yang berjuang untuk dipilih kembali, pedofil dan dokter telah mengajukan permintaan kepada Google agar rincian tentang mereka dihapus dari indeks pencarian Google sejak adanya keputusan penting di pengadilan Eropa pada minggu yang lalu.

Putusan pengadilan Eropa tersebut setidaknya berlaku di 21 negara Eropa dan menekankan kepada hak seseorang untuk bisa meminta Google menghapus data tertentu yang sudah tidak relevan dengan pengguna saat sekarang.

Banjir klaim tersebut merupakan efek dari pelaksanaan Right To Be Forgotten yang dihasilkan oleh pengadilan tertinggi Eropa. Hak tersebut mengatakan bahwa dalam beberapa kasus hak privasi individu melebihi kebebasan mesin pencari untuk melakukan link ke informasi tentang mereka meskipun informasi itu sendiri dapat tetap berada pada halaman web (tidak dihapus). Ini artinya link yang dihasilkan oleh mesin pencari (misalnya Google) yang memuat informasi yang sudah tidak relevan terhadap seseorang bisa diminta ke Google untuk dihapus meskipun informasi itu sendiri (informasi yang sudah usang tersebut) tetap tidak dihapus atau dibiarkan seperti adanya.

The Guardian melaporkan sudah banyak aplikasi yang diajukan oleh pengguna di Inggris agar bisa menghapus link menuju informasi yang sudah tidak relevan tersebut. Seorang politisi yang berjuang kembali masuk parlemen menginginkan informasi tentangnya selagi di parlemen dulu dihapus.

Lainnya seorang pria yang telah dihukum karena memiliki gambar pelecehan terhadap anak meminta link tentang penahanannya dikeluarkan darii ndeks mesin pencari karena sudah tidak relevan, sedangkan seorang dokter meminta agar review pengalaman negatif pasien terhadap layanan dokter seharusnya tidak bisa dicari. Total ratusan orang telah mengajukan klaim di kawasan Eropa sejak putusan tersebut dikeluarkan hari Selasa seminggu yang lalu.

Juru bicara Google mengatakan bahwa putusan pengadilan tersebut memiliki efek yang signifikan terhadap bagaimana Google melayani permintaan penghapusan (takedown). Putusan tersebut rumit dan membingungkan bukan hanya karena banyak bahasa yang terlibat, tetapi juga perlu penanganan yang berhati-hati.

Untuk diketahui, Google telah menghapus jutaan link per bulan yang terkait dengan hak cipta musik dan film. Namun sebagian besar hal itu dilakukan secara otomatis, sedangkan dalam kasus pengguna meminta penghapusan link tertentu, setiap permintaan harus dipertimbangkan secara invidual.

Viviane Reding, wakil presiden Komisi Eropa mengatakan bahwa keputusan tersebut adalah tentang reformasi perlindungan data dan memastikan mereka yang melakukan bisnis di Eropa menghormati hukum Eropa serta memberdayakan warga Eropa untuk mengambil tindakan yang diperlukan dalam mengelola data mereka.

Sumber: The Guardian, The Telegraph

Sumber Gambar: thehindu.com