Pengungsi dan migran yang bertekad untuk melarikan diri dari perang, kemiskinan dan kondisi yang mengancam jiwa lainnya menemukan bahwa Google Maps dan Facebook dapat membuat perjalanan berbahaya mereka menjadi lebih aman.
Di masa lalu, orang-orang yang bermigrasi dari satu negara ke negara lain tidak punya pilihan selain untuk menaruh uang dan kepercayaan mereka di tangan pedagang manusia yang sering mendongkrak harga dan memaksa penumpang untuk membayar dengan organ tubuh jika mereka tidak bisa membayarnya dengan uang tunai, Namun kini para migran memiliki akses ke smartphone, mereka kini bisa menghindari para pedagang manusia dan membuat perjalanan ke Eropa dengan aman.
Para migran dari Syria kini bisa menengok halaman grup Facebook di mana pengguna memasukkan informasi tentang rute perjalanan dan tempat untuk tidur dan mendapatkan koneksi WiFi setiba mereka di suatu daerah. Sepanjang perjalanan, para migran mengatakan mereka menggunakan Google Maps saat melintasi, baik daratan maupun lautan.
Menurut seorang migran dari Syria, tanpa Google Maps ia akan tersesat. Segera setelah memasuki kawasan udara Yunani, ia dan krunya memiliki akses ke GPS dan bisa memastikan apakah mereka tetap di jalur yang benar. Sebelum meninggalkan suatu tempat mereka mem-bookmark jalur yang telah dilalui oleh teman mereka sebelumnya. Para migran kini dapat memberikan update real-time kepada sesama migran yang melakukan perjalanan di kapal yang terpisah.
Hal ini sebuah manfaat yang tidak diperkirakan sebelumnya dari aplikasi seperti Facebook dan Google Maps. Dengan memanfaatkan Google Maps terutama para migran dari Syria yang pindah ke negara lain karena kondisi perang bisa sampai di tempat tujuan tanpa harus bergantung lagi kepada para pedangang manusia. Mereka bisa membuat jalur aman yang bisa ditandai dan kemudian dilalui oleh para migran setelahnya.
Sumber: Huffington Post
Sumber Foto: Gizmodo