Internet Sehat : Pemerintah Amerika Serikat telah mengaitkan peretas atau hacker yang didukung Korea Utara dengan pencurian cryptocurrency besar-besaran senilai 615 juta dollar AS dari pemain game online populer Axie Infinity bulan lalu.
Di game Axie Infinity tersebut pemain dapat memperoleh mata uang crypto melalui permainan game atau memperdagangkan avatar mereka. Peretasan tersebut kemungkinan salah satu yang terbesar yang pernah menghantam dunia crypto.
Para pejabat AS mengatakan mereka mengaitkan pencurian tersebut dengan sebuah kelompok yang disebut Lazarus yang diyakini dikendalikan oleh biro intelijen utama Korea Utara. Dalam sebuah pernyataan, FBI mengatakan bahwa melalui penyelidikan dapat dikonfirmasi Lazarus Group dan APT38, pelaku cyber yang terkait dengan Korea Utara bertanggung jawab atas pencurian tersebut.
Lazarus Group menjadi terkenal pada tahun 2014 setelah mereka dituduh meretas Sony Pictures dan membocorkan data rahasia ke publik. Kelompok tersebut menuntut agar Sony menarik filmnya yang saat itu akan datang The Interview, sebuah komedi satir yang dibintangi Seth Rogen dan James Franco, tentang rencana untuk membunuh pemimpin Korea Utara Kim Jong-un.
Sebuah panel PBB yang memantau sanksi terhadap Korea Utara menuduh Pyongyang menggunakan dana curian untuk mendukung program nuklir dan rudal balistiknya sebagai cara untuk menghindari sanksi internasional.
Sebuah laporan militer AS tahun 2020 mengatakan program peretasan Korea Utara dimulai setidaknya pada pertengahan 1990-an dan telah berkembang menjadi unit perang siber berkekuatan 6.000 orang, yang dikenal sebagai Bureau 121, yang beroperasi dari beberapa negara termasuk Belarus, Cina, India, Malaysia dan Rusia.
Perusahaan analisis Blockchain Chainalysis mengatakan peretas Korea Utara mencuri aset digital senilai hampir 400 juta dollar AS dalam setidaknya tujuh serangan pada platform cryptocurrency pada tahun 2021.
Sumber : BBC