Hacker yang menyamar menjadi wanita cantik berhasil mencuri rencana rinci pertempuran kelompok pemberontak yang memerangi pemerintah Suriah. Hal ini dilaporkan oleh sebuah kelompok keamanan cyber beberapa waktu yang lalu.
Perangkap madu dunia maya tersebut membuat pejuang oposisi tertipu mendownload program mata-mata pada laptop atau smartphone mereka karena mereka percaya bahwa mereka berbagi foto pribadi atau sedang mencari istri (pasangan).
Penipuan tersebut menghasilkan cache dokumen militer yang rinci dan percakapan sensitif Skype yang dicuri selama dua bulan oleh sebuah kelompok hacker tak dikenal. Informasi yang diboyong termasuk rincian strategi oposisi Suriah, rencana pertempuran taktis, kebutuhan pasokan, dan sejumlah besar informasi pribadi dan sesi chat online.
FireEye sebuah perusahaan keamanan cyber yang berbasis di AS mengatakan menemukan file yang dicuri tersebut ketika menyelidiki kelompok kejahatan cyber. Tidak jelas untuk siapa hacker tersebut bekerja, tetapi para korban termasuk pejuang, aktivis media dan pekerja bantuan kemanusiaan termasuk pemberontak dari Tentara Pembebasan Suriah.
Para peneliti mengatakan temuan tersebut menggambarkan peran kunci perang dunia maya dalam konflik Suriah dan perang-perang lainnya di seluruh dunia. Hal ini juga menunjukkan bahwa jebakan madu berupa perempuan cantik tersebut tetap efektif bahkan di zaman spionase teknologi tinggi seperti sekarang ini.
FireEye mengatakan hacker membuat akun Skype palsu dengan foto profil wanita cantik untuk menargetkan kelompok-kelompok oposisi Suriah serta mendirikan situs oposisi palsu yang ditumpangi oleh program mata-mata.
Para hacker menghubungi korban dan setelah menggoda dengan lembut meminta mereka untuk berbagi foto. Ketika foto hacker tiba, foto tersebut sebenarnya sebuah program mata-mata yang memungkinkan penyerang untuk menguasai komputer korban. Situs palsu, termasuk seksi perjodohan dalam situs tersebut menginfeksi komputer korban ketika mereka mengklik link ke profil hacker yang menyamar menjadi perempuan cantik tersebut.
Akibat dari penipuan ini ribuan dokumen dicuri antara akhir 2013 dan awal 2014 termasuk rencana rinci pertempuran untuk serangan terhadap kota Khirbet Ghazaleh, kota strategis yang terletak di bagian selatan provinsi Daraa. Kota tersebut sebelumnya berada di bawah kendali pemberontak, namun kemudian dikuasai oleh pasukan rezim Suriah pada Mei 2013.
Sumber: The Telegraph
