Internet Sehat : Departemen hubungan luar negeri dan konsuler pemerintah Kanada, Global Affairs Canada (GAC), terkena serangan siber minggu lalu. Sementara layanan penting tetap dapat diakses, beberapa layanan online tetap tidak tersedia, karena sistem pemerintah melakukan pemulihan dari serangan tersebut.
GAC adalah departemen pemerintah Kanada yang bertanggung jawab untuk menjaga hubungan diplomatik dan konsuler negara, perdagangan internasional, dan pengembangan internasional terkemuka dan program bantuan kemanusiaan.
Dalam sebuah pernyataan, Treasury Board of Canada Secretariat (TBS), Shared Services Canada, dan Communications Security Establishment bersama-sama mengkonfirmasi bahwa insiden siber yang melibatkan Global Affairs Canada terjadi, sekitar minggu lalu. Serangan itu terdeteksi pada 19 Januari, setelah itu dilakukan tindakan mitigasi.
Sumber resmi belum mengungkapkan apa penyebab serangan itu atau siapa pelaku ancaman di baliknya, karena penyelidikan terus berlanjut. Serangan siber terhadap pemerintah Kanada terjadi pada saat ketegangan Rusia-Ukraina terus meningkat.
Menariknya adalah bahwa serangan itu terjadi sekitar waktu yang sama ketika Canadian Centre for Cyber Security mengeluarkan peringatan kepada operator infrastruktur kritis untuk waspada dan mengambil tindakan mitigasi terhadap ancaman siber yang diketahui didukung Rusia.
Awal bulan ini, beberapa situs web pemerintah Ukraina diserang, termasuk situs kementerian luar negeri Ukraina. Beberapa pelaku ancaman diduga orang Rusia meskipun tindakan perusakan situs web bukanlah metode serangan yang biasa digunakan oleh kelompok peretasan yang disponsori negara Rusia seperti GRU.
Sementara aktor ancaman di balik insiden tersebut belum terungkap, ini bukan pertama kalinya penyerang berhasil menargetkan sistem pemerintah Kanada. Pada November 2021, provinsi Newfoundland dan Labrador di Kanada dilanda serangan siber yang menyebabkan gangguan parah pada penyedia layanan kesehatan dan rumah sakit. Pada awal tahun 2021, Canada Post mengalami pelanggaran data karena serangan ransomware terhadap salah satu penyedia pihak ketiga.
Sumber : Bleeping Computer
