Kantor Komisaris Informasi (ICO) Inggris sedang mempertimbangkan tuduhan bahwa FaceApp, aplikasi foto yang mampu membuat penggunanya terlihat tua yang telah viral beberapa hari terakhir menyalahgunakan data pribadi.
Juru bicara ICO mengatakan bahwa mereka menyadari ada yang menimbulkan kekhawatiran tentang FaceApp dan akan mempertimbangkannya. ICO akan menyarankan orang mendaftar ke aplikasi apa pun untuk memeriksa apa yang akan terjadi pada informasi pribadi mereka dan tidak memberikan detail pribadi sampai mereka tahu dengan jelas tentang bagaimana data pribadi tersebut akan digunakan.
Aplikasi FaceApp yang dapat berjalan di perangkat iPhone dan Android, memungkinkan pengguna untuk menempatkan filter penuaan yang ditenagai AI di atas gambar yang diunggah dari wajah mereka. Aplikasi ini menjadi viral minggu lalu dengan tagar #faceappchallenge, tetapi ketika orang-orang menunjukkan bahwa perusahaan pengembang aplikasi tersebut berbasis di Rusia, banyak muncul artikel tentang potensi pengambilan data.
FaceApp kemudian membantah menyimpan gallery foto pengguna tanpa izin mereka, suatu keprihatinan yang diangkat oleh berbagai pakar pengembangan dan keamanan data. Kepala eksekutif FaceApp, Yaroslav Goncharov, mengatakan tidak menjual atau berbagi data pengguna dengan pihak ketiga mana pun.
Menurutnya, FaceApp melakukan sebagian besar pemrosesan foto di cloud. FaceApp hanya mengunggah foto yang dipilih oleh pengguna untuk diedit. FaceApp tidak pernah mentransfer gambar lain dari telepon ke cloud.
Facebook mungkin menyimpan foto yang diunggah di cloud. Alasan utama untuk itu adalah kinerja dan traffic. FaceApp ngin memastikan bahwa pengguna tidak mengunggah foto berulang kali untuk setiap operasi pengeditan. Sebagian besar gambar dihapus dari server dalam waktu 48 jam sejak tanggal pengunggahan. Goncharov mengatakan perusahaan menerima permintaan dari pengguna untuk menghapus semua data mereka dari servernya.
Seorang senator AS, Chuck Schumer, telah meminta FBI untuk menyelidiki FaceApp karena kekhawatiran tentang risiko keamanan dan privasi nasional. FaceApp mengklaim bahwa hanya tim penelitian dan pengembangannya yang berlokasi di Rusia dan data pengguna tidak ditransfer ke negara tersebut.
Sumber: The Guardian
Sumber Foto: HuffPost