internetsehat.id

Merawat Kolaborasi Literasi Digital Indonesia

Privasi & Data Pribadi

India Larang Puluhan Aplikasi China, Termasuk TikTok

Internet Sehat : Pemerintah India pada hari Senin malam (29/6) mengatakan bahwa mereka telah melarang 59 aplikasi yang dikembangkan oleh perusahaan-perusahaan China karena kekhawatiran bahwa aplikasi tersebut terlibat dalam kegiatan yang mengancam keamanan dan pertahanan nasional India, yang pada akhirnya berdampak pada kedaulatan dan integritas India.

Di antara aplikasi yang telah dilarang oleh Ministry of Electronics and IT India termasuk TikTok ByteDance, aplikasi Community and Video Call dari Xiaomi, dua aplikasi Alibaba Group (UC Browser dan UC News), Shareit, CM Browser, Club Factory, dan ES File Explorer.

Keputusan ini merupakan pertama kalinya bagi India, pasar internet terbesar kedua di dunia dengan hampir setengah dari 1,3 miliar penduduknya online untuk melarang begitu banyak aplikasi asing. Pemerintah India mengatakan Computer Emergency Response Team telah menerima banyak representasi dari warga mengenai keamanan data dan pelanggaran privasi yang berdampak pada masalah ketertiban umum. Kompilasi data-data ini, penambangannya dan pembuatan profil oleh elemen-elemen yang memusuhi keamanan dan pertahanan nasional India.

Tarun Pathak, seorang analis di perusahaan riset Counterpoint, mengatakan larangan tersebut akan berdampak sekitar satu dari tiga pengguna smartphone di India. TikTok, Club Factory dan UC Browser dan aplikasi lain yang disatukan memiliki lebih dari 500 juta pengguna aktif bulanan di bulan Mei yang lalu menurut salah satu perusahaan wawasan ponsel terkemuka. Sebanyak 27 dari 59 aplikasi ini merupakan 1.000 aplikasi Android teratas di India bulan lalu, menurut perusahaan wawasan seluler.

Tidak jelas apa sebenarnya arti larangan tersebut dan bagaimana pembuat sistem operasi seluler dan penyedia layanan internet diharapkan untuk mematuhinya. Saat ini semua aplikasi tersebut masih tersedia untuk diunduh dari Google Play Store dan App Store Apple di India.

Google mengatakan belum menerima pesan dari New Delhi. Apple mengatakan sedang meninjau larangan tersebut. Perusahaan biasanya secara tradisional telah memenuhi permintaan penghapusan aplikasi tersebut.

Sumber: TechCrunch

Sumber Foto: Pixabay