internetsehat.id

Merawat Kolaborasi Literasi Digital Indonesia

Literasi Digital

Instagram Blokir Tagar untuk Mengenang Korban Kecelakaan Pesawat

Internet Sehat : Instagram telah memblokir posting pengguna yang menggunakan tagar untuk mengenang para korban pesawat Ukraina yang ditembak jatuh oleh pasukan keamanan Iran dua tahun lalu.

Keluarga dari 176 korban menemukan postingan dengan tagar #IWillLightACandletoo, serta versi Persia-nya, tidak terlihat oleh pengguna. Seorang pakar keamanan siber mengatakan tampaknya Iran telah mengatur pemblokiran tersebut dengan melaporkan postingan tersebut. Instagram berkilah pemblokiran tersebut terjadi karena kesalahan.

Penerbangan Ukraina International Airlines PS752 dihantam oleh dua rudal setelah lepas landas dari Teheran pada 8 Januari 2020. Iran menyalahkan kesalahan manusia atas bencana itu, dengan mengatakan unit pertahanan udara telah salah mengira Boeing 737-800 sebagai rudal AS.

Sembilan anggota awak tewas, bersama dengan 167 penumpang. Ukraina telah menolak temuan penyelidikan Iran atas kecelakaan tersebut.

Asosiasi Keluarga Korban mulai menggunakan tagar #IWillLightACandletoo sebagai bentuk solidaritas hanya beberapa hari sebelum ulang tahun kedua kecelakaan, tetapi ternyata telah diblokir.

Juru bicara asosiasi Hamed Esmaeilion yang kehilangan istri dan putrinya dalam insiden tersebut mengatakan sangat kecewa karena tidak ada yang menyinggung dalam tagar tersebut, tetapi sayangnya perusahaan besar seperti Facebook dengan mudah ditipu oleh tentara dunia maya dari rezim otoriter.

Tanggapan otomatis Instagram mengatakan unggahan tersebut dibatasi karena komunitas telah melaporkan beberapa konten yang mungkin tidak memenuhi Pedoman Komunitas Instagram.

Tidak jelas siapa yang melaporkan tagar itu atau mengapa, tetapi pakar keamanan siber Timur Tengah Amir Rashidi menduga itu didalangi.

Menurutnya, kemungkinan pengguna yang dekat dengan Iran telah melaporkan tagar dan mesin yang tidak memiliki cukup pengetahuan tentang politik lokal memutuskan untuk melarangnya. Hal ini memungkinkan rezim otoriter untuk mengeksploitasi platform media sosial.

Pemblokiran dicabut setelah hampir 24 jam dan hanya setelah beberapa aktivis berbahasa Persia dan organisasi media menghubungi Instagram/Meta.

Sumber : BBC