Para politisi AS telah memilih untuk menghapus aturan yang menuntut ISP mendapat izin dari pelanggan terlebih dahulu sebelum menjual data penelurusan internet pelanggan. Senat AS setuju menghapus aturan tersebut setelah kekalahan tipis untuk mencabut aturan yang pertama kali disetujui pada Oktober 2016.
Politisi yang menginginkan aturan tersebut dihapus mengatakan bahwa disetujuinya aturan tersebut merupakan hal yang berbahaya. Electronic Frontier Foundation (EFF), kelompok kampanye privas di AS mengatakan keputusan tersebut menghancurkan privasi pengguna.
Aturan disusun ketika Federal Communications Commission AS (FCC) masih diisi oleh para utusan Partai Demokrat. Aturan yang juga meliputi cara ISP menghentikan data yang dicuri mulai berlaku pada Desember 2017.
ISP dan kelompok pengiklan telah melakukan lobi agar aturan yang mengharuskan ISP harus meminta izin sebelum menjual data pengguna dihapus. Ketua FCC saat ini Ajit Pai yang ditunjuk oleh Presiden Trump mengatakan aturan tersebut membingungkan konsumen karena mereka berbeda dengan yang dikenakan pada perusahaan web seperti Google dan Facebook.
Jika aturan dihapuskan ISP di AS akan diizinkan untuk mengumpulkan data tentang pelanggan, sejarah browsing mereka, kebiasaan menonton, lokasi dan penggunaan aplikasi. Paket data ini kemudian dapat dijual kepada pengiklan atau perusahaan pemasaran tanpa memberitahu pelanggan siapa yang mendapatkan data tersebut atau bagaimana data tersebut dikumpulkan.
Sumber: BBC