Internet Sehat : Laporan publik tentang kejahatan terkait komputer di Inggris melonjak berkat peningkatan besar dalam pelanggaran data, bahkan ketika penuntutan terhadap pelanggar Computer Misuse Act (CMA) merosot.
Survei Kejahatan untuk Inggris dan Wales mengatakan bahwa terdapat 1,8 juta pelanggaran penyalahgunaan komputer dalam 12 bulan yang berakhir sampai dengan bulan Juni 2021.
Kantor Statistik Nasional Inggris (Office for National Statistics, ONS) bahwa angka tersebut adalah peningkatan 85 persen dibandingkan dengan tahun yang berakhir Juni 2019, sebagian besar didorong oleh peningkatan 161 persen dalam pelanggaran akses tidak sah ke informasi pribadi (termasuk peretasan).
Jed Kafetz, kepala pentesting di perusahaan infosec Redscan yang berbasis di Inggris, menggambarkan statistik terbaru sebagai barometer yang berguna untuk memahami bagaimana kejahatan dunia maya berdampak pada warga Inggris dalam kehidupan sehari-hari mereka.
Menurutnya angka 1,8 juta pelanggaran penyalahgunaan komputer kemungkinan hanya sebagian kecil dari jumlah sebenarnya, ketika mempertimbangkan berapa banyak detail yang hilang, dicuri, dan dijual selama pelanggaran data besar pada tahun-tahun tertentu,
Terlepas dari lonjakan besar dalam kejahatan penyalahgunaan komputer yang dialami oleh penduduk Inggris, penuntutan yang diajukan di bawah Computer Misuse Act (CMA)selama periode waktu yang sama turun sebesar 20 persen.
Fakta yang sedikit diketahui adalah bahwa Computer Misuse Act dapat diterapkan pada kejahatan yang dilakukan di luar negeri, mirip dengan bagaimana Departemen Kehakiman AS secara teratur mengumumkan dakwaan terhadap penjahat di luar negeri.
Anehnya, ketentuan ini jarang digunakan mungkin karena, dengan tidak adanya pedoman hukuman yang tegas untuk CMA.
Sumber : The Register