internetsehat.id

Merawat Kolaborasi Literasi Digital Indonesia

Literasi Digital

Kelompok Hacker Evil Corp, Targetkan Pekerja AS di Rumah

Internet Sehat : Sebuah kelompok hacker asal Rusia meluncurkan serangan ransomware terhadap sejumlah perusahaan Amerika Serikat. Mereka menargetkan karyawan yang bekerja dari rumah karena adanya wabah Covid-19.

Evil Corp nama kelompok hacker tersebut telah mencoba mengakses setidaknya 31 jaringan organisasi untuk melumpuhkan sistem dan menuntut tebusan jutaan dolar. Dua pemimpin kelompok yang diduga tersebut didakwa oleh Departemen Kehakiman AS pada Desember 2019. Ada kekhawatiran bahwa sistem pemungutan suara AS juga bisa ditargetkan.

Tahun lalu, otoritas AS mengajukan tuduhan terhadap dua orang pemimpin Evil Corp, yaitu Maksim Yakubets dan Igor Turashev. Otoritas AS menuduh mereka menggunakan malware untuk mencuri jutaan dolar dari kelompok-kelompok termasuk sekolah dan organisasi keagamaan di lebih dari 40 negara.

Pejabat AS mengumumkan hadiah 5 juta dollar AS untuk informasi yang mengarah ke penangkapan mereka. Jumlah itu merupakan jumlah terbesar yang pernah ditawarkan untuk penjahat cyber. Keduanya sampai saat ini masih buron.

Ancaman tersebut datang karena mayoritas orang Amerika (62%) telah bekerja dari rumah karena pandemi coronavirus. Pemilihan presiden AS juga hanya beberapa bulan lagi, dan pejabat federal dan lokal telah bekerja untuk menempatkan langkah-langkah di tempat untuk melindungi data pemilih serta mengelola praktik pemberian suara yang aman di tengah pandemi.

Symantec Corporation, sebuah perusahaan yang memonitor jaringan perusahaan dan pemerintah merilis pemberitahuan peringatan ancaman yang diidentifikasi pada Kamis minggu lalu.

Serangan itu menggunakan jenis ransomware yang relatif baru yang disebut WastedLocker, yang telah dikaitkan dengan Evil Corp. Virus ransomware WastedLocker menuntut uang tebusan 500.000 dollar hingga 1 juta dollar untuk membuka kunci file komputer yang disita.

Symantec mengatakan sebagian besar target adalah perusahaan besar dan delapan target adalah perusahaan Fortune 500. Semua milik AS tetapi satu, yang merupakan anak perusahaan yang berbasis di AS. Sebagian besar perusahaan yang ditargetkan adalah di sektor manufaktur, teknologi informasi, dan media.

Symantec mengatakan para peretas telah merusak jaringan perusahaan-perusahaan tersebut dan meletakkan landasan untuk serangan ransomware di masa depan yang akan memungkinkan mereka memblokir akses ke data dan menuntut jutaan dolar.

Sumber: BBC

Sumber Foto: Thinkstock