Mencari pasangan hidup/jodoh di zaman internet tidak lagi hanya melalui biro jodoh, orang tua, teman atau bentuk offline lainnya, tetapi kini sudah jamak menggunakan online dating. Pada dasarnya online dating tidak jauh berbeda dengan offline dating, namun karena hanya dibatasi oleh layar komputer/smartphone/tablet, online dating lebih sering menjadi candu daripada menemukan jodoh yang tepat. Hal yang lebih penting lagi adalah ketika online dating (kencan online) tidak ada aturan yang sederhana atau terbatas karena aturan tersebut rumit dan terus berubah tergantung pelaku.
Penelitian baru-baru ini menunjukkan bahwa pelaku online dating bisa mengecewakan diri mereka sendiri karena mereka menunggu terlalu lama untuk bertemu calon pasangan secara pribadi.
Studi terbaru tersebut dipublikasikan di Journal of Computer-Mediated Communication menjelaskan bahwa terlalu banyak komunikasi online sebelum kencan pertama bisa menyebabkan seseorang untuk memuja calon pasangan sebelum benar-benar bertemu muka dengan mereka.
Hal ini seterusnya bisa menyebabkan kekecewaan karena setelah bertemu dengan seseorang yang tidak sesuai dengan harapan tinggi yang telah dipasang sebelumnya. Menurut para peneliti, titik kritis terjadi setelah 17-23 hari setelah melakukan online dating sehingga tidak boleh menunggu lebih lama dari waktu tersebut untuk bertatap muka.
Setelah melakukan survei online nasional terhadap 433 daters secara online, para peneliti menemukan bahwa semakin lama menunggu untuk bertemu dengan pasangan yang tepat, semakin besar kemungkinan mereka akan kecewa ketika mereka akhirnya bertemu secara pribadi.
Orang-orang dalam sampel penelitian melaporkan bahwa kekecewaan mereka sering karena berkomunikasi secara langsung tidak sesuai dengan cara yang sama ketika mereka berkomunikasi secara online (saat kencan online). Mungkin rasa humor yang berbeda atau foto-foto tidak cukup mewakili mereka atau mungkin orang tersebut berbohong tentang sesuatu dalam profil mereka. Ketika kencan online, seseorang bisa saja mengklaim mereka memiliki tinggi dan postur badan bagus atau sangat suka olahraga panjat tebing, namun ketika bertemu langsung hasilnya jauh dari hal tersebut sehingga menimbulkan kekecewaan.
Sumber: Huffington Post
Sumber Gambar: Digittal Trends