Internet Sehat: Kelemahan keamanan yang luas telah ditemukan dalam aplikasi pelacakan kontak Covid-19 yang sedang diujicobakan di Isle of Wight, Inggris.
Peneliti keamanan yang terlibat telah memperingatkan masalah yang menimbulkan risiko bagi privasi pengguna dan dapat disalahgunakan untuk mencegah peringatan penularan yang dikirim.
National Cyber Security Center (NCSC) GCHQ mengatakan bahwa pihaknya sudah mengetahui sebagian besar masalah yang diangkat dan sedang dalam proses mengatasinya. Tetapi para peneliti menyarankan pemikiran ulang yang lebih mendasar diperlukan.
Secara khusus, mereka menyerukan perlindungan hukum baru untuk mencegah pejabat menggunakan data untuk tujuan selain mengidentifikasi mereka yang berisiko terinfeksi atau mempertahankannya tanpa batas waktu.
Selain itu, mereka menyarankan NHS mempertimbangkan untuk beralih dari model terpusat saat ini di mana pencocokan kontak terjadi pada server komputer ke versi terdesentralisasi di mana pencocokan terjadi pada telepon masing-masing pengguna.
Sekretaris Kesehatan Matt Hancock mengatakan bahwa undang-undang baru tidak diperlukan karena Undang-Undang Perlindungan Data akan melakukan pekerjaannya dalam hal aplikasi penelurusan kontak.
NHSX, unit inovasi digital layanan kesehatan telah mengatakan bahwa dengan menggunakan model terpusat akan membuatnya lebih mudah untuk meningkatkan aplikasi dari waktu ke waktu dan memicu peringatan berdasarkan pada gejala yang didiagnosis sendiri daripada hanya hasil tes medis.
Sumber: BBC
Ikuti berita menarik lainnya terkait keamanan dan privasi di situs Internet Sehat.