Upaya pemerintah AS untuk mengganggu keamanan perusahaan teknologi seperti Apple adalah sesat dan “jalan ke neraka”. Hal ini diungkapkan oleh para pakar keamanan komputer yang berkumpul di San Francisco dalam konfrensi RSA beberapa waktu yang lalu.
Konsensus dari konferensi RSA, tempat di mana tokoh-tokoh dari komunitas keamanan berkumpul menyatakan bahwa Washington akan sulit untuk meyakinkan insinyur Silicon Valley agar menciptakan solusi teknis untuk menyelesaikan kebuntuan antara Apple dan FBI. Sebagaimana diketahui, pengadilan telah memerintahkan Apple untuk membantu FBI melewati passcode iPhone milik salah satu pembunuh San Bernardino, tetapi banyak komunitas teknologi mengatakan bahwa kompromi dengan FBI bukanlah sesuatu yang perlu dilakukan.
Menurut general counsel Microsoft, Brad Smith, jalan ke neraka (kehancuran) dimulai dengan backdoor. Smith menantang publik untuk berada di sisi Apple dalam kasus penting tersebut. Amit Yoran presiden dari RSA, sebuah perusahaan yang memelopori banyak enkripsi modern dan host konferensi mengatakan bahwa beberapa usulan kebijakan FBI seperti melemahkan enkripsi sesat dan merusak pikiran.
Perlu diketahui bahwa komunitas keamanan komputer memiliki hubungan yang panjang dan rumit dengan otoritas pengawasan. Selama beberapa dekade, kedua belah pihak bekerja sama pada pemecahan beberapa matematika yang rumit di balik teknologi enkripsi. Namun selalu ada ketegangan dalam bagaimana teknologi tersebut digunakan. Lembaga negara takut meluasnya penggunaan enkripsi bisa menghambat pengumpulan data oleh intelijen, sedangkan para ahli teknologi cenderung ke arah libertarianisme, ingin menghambat pengumpulan data intelijen.
Satu hal yang jelas adalah bahwa keinginan FBI untuk melemahkan teknologi enkripsi bukan jalan terbaik untuk melihat lebih jauh kasus penembakan massal di San Bernardino. Enkripsi sangat dibutuhkan untuk melindungi privasi dan data pengguna.
Sumber: The Guardian