Beberapa waktu terakhir, internet dihebohkan oleh berita bocornya foto dan video selebriti asal Amerika Serikat. Foto dan video tersebut berklasifikasi dewasa karena hampir semua foto dan video tersebut menunjukkan tubuh selebriti tersebut alias telanjang.
Banyak pihak pada awalnya menyangka adanya kelemahan dalam sistem keamanan penyimpanan awan Apple atau iCloud. Namun setelah melakukan penyelidikan selama 40 jam, Apple menyimpulkan tidak ada yang salah dengan iCloud dan selebriti yang foto serta videonya dibajak memang merupakan target utama dari para hacker.
Adalah semakin biasa membaca berita bahwa foto atau video selebriti dibocorkan oleh hacker di internet. Sepertinya para selebriti tersebut menjadi incaran para hacker untuk dieksploitasi karena mungkin mereka terlalu abai terhadap segi keamanan akun mereka.
Belajar dari peristiwa tersebut, ada sebuah pelajaran yang patut direnungkan terutama oleh mereka yang menjadi selebriti. Selebriti memang tampan, cantik, lebih berbakat atau bahkan lebih sukses dibandingkan orang biasa, namun hal tersebut memiliki risiko sendiri, yaitu mereka terlalu mudah untuk dieksploitasi atau dibajak oleh hacker. Artinya keterkenalan para selebriti tersebut memiliki trade-off, yaitu mereka sangat rentan dan sangat mudah dibajak.
Mengapa terjadi hal tersebut?
Jawabannya adalah karena segala hal tentang selebriti diketahui oleh publik. Hampir tidak ada yang bisa dirahasiakan dari kehidupan selebriti dari pengetahuan publik. Publik mendengar, menonton, dan membaca segala hal tentang kehidupan para selebriti. Publik juga memanfaatkan akses internet untuk terus bisa dekat dengan informasi terbaru dari selebriti sehingga segala sesuatu hal tentang selebriti, termasuk Jennifer Lawrence dan 100-an lebih selebriti yang foto telanjangnya bocor beberapa waktu yang lalu diketahui oleh publik dengan sangat baik.
Dengan pengetahuan publik yang sangat melimpah terhadap selebriti akan sangat mudah untuk menduga apa password yang mereka gunakan. Misalnya, pertanyaan-pertanyaan di layanan online meminta Anda menjawab pertanyaan ketika lupa password. Pertanyaan-pertanyaan tersebut terlalu umum, misalnya siapa nama kecil Anda, siapa guru anda yang pertama, siapa teman terbaik anda saat kuliah atau kapan ulang tahun teman terbaik anda?
Bagi orang awam karena informasi tentang dirinya tidak menyebar, akan sangat sulit untuk menduga jawaban dari pertanyaan-pertanyaan di atas. Hacker butuh usaha lebih keras untuk mengulik informasi lebih banyak karena informasi tentang orang awam/biasa tidak sedemikian luas persebarannya di internet.
Berbeda dengan para selebriti, di mana seluruh kehidupan mereka diketahui oleh publik dengan sangat baik. Pertanyaan-pertanyaan tersebut akan sangat mudah ditemukan di internet. Misalnya siapa nama kecil Jennifer Lawrence? Jawabannya Nitro. Kapan teman baik Jennifer Lawrence lahir? Jawabannya 15 Agustus 1990.
Menurut Michael Gregg, chief executive Superior Solutions, banyak akun online seperti iCloud didasarkan pada potongan informasi seperti di mana Anda lahir atau tahun berapa Anda pergi ke sekolah yang relatif mudah untuk dikumpulkan apalagi untuk selebriti yang kehidupannya dihapal oleh publik. Dengan makin banyak informasi tentang seseorang yang tersebar d internet, hacker akan lebih mudah untuk melakukan pekerjaan mereka.
Selebriti karena ekspos dari berbagai media yang tak pernah berhenti tidak akan pernah bisa melawan atau mengurangi sebaran informasi tentang diri mereka. Malah terkadang, tanpa disengaja, selebriti cenderung membuka rahasia-rahasia kecil yang menurut mereka hanya segelintir orang yang mengetahuinya. Padahal kemudian karena suatu dan lain hal, rahasia kecil tersebut dijadikan jawaban atas pertanyaan-pertanyaan standar di layanan online seperti iCloud.
Sebagaimana kita ketahui, hampir tidak ada rahasia tentang selebriti yang tidak bisa diungkap. Hal ini menjadikan selebriti sangat mudah dieksploitasi oleh hacker.
Sumber: Diolah dari Huffingtonpost
Sumber Gambar: The Telegraph