Setelah India melarang layanan Free Basic Facebook, kini giliran Mesir melakukan hal yang sama. Namun berbeda dengan di India yang melarang layanan Free Basic karena isu netralitas bersih, Mesir melarang layanan Free Basic Facebook karena tidak bisa melakukan pengawasan di layanan tersebut.
Layanan Free Basic Facebook diluncurkan di Mesir pada bulan Oktober tahun lalu, ditujukan untuk pelanggan berpenghasilan rendah sehingga siapapun dengan komputer murah atau smartphone bisa membuat akun Facebook dan mengakses seperangkat layanan internet secara terbatas tanpa dikenakan biaya.
Pemerintah Mesir menangguhkan layanan tersebut pada 30 Desember 2015 dan pada saat itu mengatakan bahwa operator seluler Etisalat hanya diberikan izin sementara untuk menawarkan layanan selama dua bulan.
Dua sumber dengan pengetahuan langsung dari diskusi antara Facebook dan pemerintah Mesir mengatakan bahwa Free Basic diblokir karena Facebook tidak akan mungkin mengorbakan keamanan layanan dengan membolehkan pemerintah melakukan pengawasan. Mereka menolak mengatakan apa jenis akses yang diinginkan dari Facebook atau apa tindakan yang perlu dilakukan oleh Facebook.
Mohamed Hanafi, juru bicara Kementerian Mesir Komunikasi Mesir menolak berkomentar secara khusus pada tuduhan tentang tuntutan pengawasan, tetapi mengatakan alasan lain mengapa layanan Free Basic diblokir. Menurutnya layanan Free Basic ditawarkan secara gratis kepada konsumen dan regulator telekomunikasi nasional melihat layanan sebagai berbahaya bagi perusahaan dan pesaing mereka.
Free Basic Facebook yang tersedia di 37 negara yang memiliki populasi besar tanpa layanan internet yang handal merupakan pusat strategi global Facebook. Facebook tidak menjual iklan pada versi Free Basic, baik dari situs maupun aplikasi, tetapi bertujuan untuk menyasar kelompok besar pengguna potensial yang dinyatakan tidak akan mampu membuat akun Facebook.
Facebook mengatakan lebih dari 3 juta orang Mesir menggunakan layanan sebelum diblokir dan 1 juta dari mereka tidak pernah memiliki akses internet. Perlu dicatat, situs Facebook dan aplikasi di smartphone masih tetap bisa diakses di Mesir yang memiliki populasi sekitar 90 juta.
Free Basic Facebook telah mendapat kecaman dari aktivis internet di seluruh dunia, terutama di India, karena melanggar netralitas bersih dengan memungkinkan akses gratis ke sekelompok situs dan bisnis sehingga menempatkan orang lain di posisi yang kurang menguntungkan.
Sumber: The Verge via Reuters
Sumber Foto: First Post