Ahli keamanan mengatakan bahwa meteran listrik cerdas yang terpasang lebih dari 100 juta unit di seluruh dunia, sering berbahaya dan tidak aman. Kurangnya keamanan di perangkat pintar tersebut menimbulkan prospek digunakannya satu baris kode berbahaya untuk memadamkan litrik rumah atau bahkan menyebabkan kelebihan beban yang mengarah ke meledaknya meteran atau kebakaran rumah.
Jika seorang hacker mengambil alih kendali dari meteran cerdas tersebut, mereka akan dapat mengetahui dengan persis kapan dan berapa banyak listrik yang digunakan. Penyerang juga bisa melihat apakah satu rumah tertentu memiliki perangkat elektronik yang mahal.
Hacker bisa melakukan penipuan penagihan atau mengatur tagihan listrik untuk apa pun yang dia suka. Hal yang menakutkan adalah jika mereka memiliki kekuasaan penuh terhadap aliran listrik pengguna. Hacker akan memiliki kekuasaan atas semua perangkat pintar yang terhubung ke listrik. Hal ini akan memiliki konsekuensi lebih parah, seseorang bisa saja dirampok oleh pencuri yang telah mengamati apapun yang ada di dalam rumah.
Ahli keamanan tersebut menambahkan bahwa meskipun tidak memiliki perangkat pintar, seseorang masih bisa berisiko. Seorang penyerang yang mengontrol meteran listrik cerdas juga mengontrol perangkat lunak meteran sehingga memungkinkannya untuk meledakkan meteran tersebut.
Menurut ahli kemanan tersebut peringatannya ini tidak hipotetis. Pada tahun 2009 meteran listrik cerdas di Puerto Rico meter di-hack secara massal yang mengarah ke penipuan penagihan secara luas dan pada tahun 2015 kebakaran rumah di Ontario setelah ditelusuri menunjukkan bukti bahwa meteran listrik cerdas rumah tersebut rusak, meskipun hacker tidak terlibat dalam peristiwa tersebut.
Ketidakamanan perangkat tersebut berasal dari protokol usang, implementasi setengah hati dan prinsip-prinsip desain yang lemah.
Sumber: The Guardian
Sumber Foto: World Now