internetsehat.id

Merawat Kolaborasi Literasi Digital Indonesia

Privasi & Data Pribadi

Pejabat Eropa Jadi Sasaran Serangan Spyware NSO

Internet Sehat : Reuters melaporkan bahwa seseorang setidaknya mencoba menggunakan perangkat lunak pengawasan NSO Group untuk memata-matai pejabat Komisi Eropa tahun lalu. Menurut Reuters Komisaris Kehakiman Eropa Didier Reynders dan setidaknya empat staf komisi menjadi sasaran serangan tersebut.

NSO adalah perusahaan pengawasan siber Israel yang mengembangkan perangkat lunak Pegasus yang terkenal, yang begitu berada di ponsel atau perangkat lain yang terinfeksi, dapat mengekstrak data dan melakukan spionase lainnya. Perangkat lunak ini dapat diinstal pada gadget korban tanpa interaksi pengguna. Biasanya, mereka hanya menerima pesan jebakan dan setelah digunakan, pelanggan NSO yang mengontrol instance Pegasus itu memiliki akses ke semua yang ada di perangkat genggam korban, termasuk pesan teks, panggilan telepon, email, kata sandi, dan foto.

Pada bulan November Apple mengirimkan peringatan keamanan kepada pemilik iPhone yang perangkatnya mungkin telah disusupi oleh Pegasus. Reuters mengatakan Komisi Eropa menjadi sadar akan penargetan orang-orangnya setelah Apple meningkatkan alarm tersebut. Kantor berita itu juga mengatakan telah meninjau email yang berasal dari staf teknologi senior yang memperingatkan pejabat Eropa.

Reuters mengatakan tidak dapat menentukan siapa yang menanam spyware, apa yang mereka cari, atau apakah upaya itu berhasil. Tidak jelas apakah pejabat Eropa benar-benar menjadi sasaran atau hanya waspada setelah Apple mengeluarkan peringatannya tentang Pegasus. Reuters bersikeras Reynders dan setidaknya empat staf komisi lainnya terancam oleh spyware.

NSO tidak menanggapi pertanyaan The Register, tetapi mengirim pernyataan kepada Reuters yang mengatakan bahwa mereka tidak bertanggung jawab dan menargetkan komisaris dan staf UE tidak mungkin terjadi dengan alat NSO.

November lalu Apple menggugat NSO Group karena menargetkan pengguna Apple dengan eksploitasi yang disebut ForcedEntry. ForcedEntry menyalahgunakan kerentanan yang sekarang ditambal untuk membajak perangkat Apple dan menginstal Pegasus. Menurut Apple, spyware itu digunakan untuk memantau sejumlah kecil pengguna Apple di seluruh dunia.

Tak lama setelah itu, pemerintah AS memblokir NSO karena menyediakan spyware kepada pemerintah asing yang menggunakan alat ini untuk secara jahat menargetkan pejabat pemerintah, jurnalis, bisnis, pekerja kedutaan, aktivis, dan akademisi. Perusahaan induk Facebook, Meta juga menggugat NSO, menuduh bahwa spyware secara ilegal menargetkan pengguna WhatsApp.

Sumber : The Register