Kesepakatan negara-negara Eropa untuk menggunakan sistem keuangan dalam melawan pelecehan terhadap anak secara online telah berhasil mengurangi penjualan materi pelecehan anak dengan menggunakan sistem pembayaran konvensional, tetapi penelitian terbaru menunjukkan akibat hal tersebut pelaku pelecehan anak online didorong ke bawah tanah, beralih ke teknologi anonim untuk menghindari penegak hukum dan menggunakan bitcoin untuk membayar materi pelecehan anak.
Para ahli dari European Financial Coalition Against Commercial Sexual Exploitation Online (EFC) melaporkan bahwa gambar dan video pelecehan anak telah menjadi mata uang dalam transaksi pelecehan anak karena pelaku dapat memberikan materi pelecehan anak baru dalam pertukaran untuk akses.
Perang terhadap pelecehan anak secara online juga berhadapan dengan peningkatan penggunaan live streaming dalam berbagi video pelecehan anak. Materi pelecehan anak yang di-live streaming-kan lebih sulit untuk ditemukan setelah streaming-nya berakhir dan membutuhkan tindakan cepat dari aparat penegak hukum untuk memeranginya.
Tania Anguelova dari EFC mengatakan bahwa fenomena ini semakin sulit untuk diatasi karena semua materi pelecehan anak berada di bawah tanah. Semakin sulit dan lebih sulit untuk menemukan materi tersebut di web terbuka dan makin menantang untuk mengidentifikasi pelaku.
EFC mencakup perusahaan-perusahaan teknologi seperti Microsoft dan Google, perusahaan keuangan termasuk Visa dan Mastercard, dan organisasi perlindungan anak termasuk INHOPE dan International Centre for Missing and Exploited children dibentuk pada tahun 2012 dengan tujuan menindak orang-orang yang mengeksploitasi anak untuk uang.
Dalam laporannya EFC menemukan bahwa sistem pembayaran konvensional menurun popularitasnya. Sistem pembayaran konvensional digunakan di bawah 10% dari 5.236 URL yang diduga mendistribusikan secara komersial materi pelecehan anak setelah tahun 2013.
Sebanyak 266 menerima pembayaran melalui jasa pengiriman uang, 135 melalui perusahaan kartu kredit dan 102 melalui operator dompet digital. Menurut lembaga anti pelechan Inggris, Internet Watch Foundation pembayaran dengan menggunakan SMS juga dipakai.
Namun demikian, pelaku komersial telah pindah ke metode pembayaran lain untuk terus beroperasi. Meskipun belum banyak bukti dan masih berupa dugaan, tetapi penegak hukum dan ahli keuangan telah menyatakan keprihatinan bahwa eksploitasi komersial dari materi pelecehan anak telah berpindah ke tempat yang tidak diregulasi, ke perekonomian yang tidak menggunakan perbankan.
Penelitian IWF Inggris menemukan 22 situs secara eksklusif menggunakan bitcoin dalam pertukaran untuk materi pelecehan anak pada tahun 2014. Beberapa organisasi juga telah beralih ke menggunakan materi pelecehan anak sebagai mata uang. Hal ini merupakan fenomena yang mengkhawatirkan karena materi baru pelecehan anak kadang-kadang dianggap sebagai mata uang itu sendiri.
Sumber: The Guardian