Sebuah polling terbaru yang diadakan di Amerika Serikat menyajikan data tentang banyaknya pelecehan yang terjadi secara online. Sebagian besar pelecehan online tersebut (62%) terjadi di Facebook.
Polling tersebut diadakan oleh Rad Campaign bersama dengan Lincoln Park Strategi dan Craig Newmark dari Craigconnects. Polling dilakukan terhadap 1.007 orang Amerika dengan usia minimal 18 tahun.
Dari polling diketahui bahwa di Facebook sangat banyak terjadi pelecehan online kemudian diikuti oleh Twitter sebesar 24%, email 20%, YouTube 18%, LinkedIn 11%, Instagram 10%, Tumblr 8%, SnapChat 5%, Google Plus 3% dan lainnya 17%.
Dari polling juga diketahui sebesar 25% orang Amerika telah di-bully, dilecehkan atau diancam secara online atau mengetahui seseorang yang melakukan tindakan tersebut. Korban pelecehan secara online tersebut sebagian besar adalah perempuan (57%), sedangkan laki-laki sebesar 43%.
Khusus untuk tindakan pelecehan, hampir 50% dari responden (47%) mengatakan pernah dilecehkan secara online atau mengetahui mereka yang melakukan tindakan pelecehan online tersebut.
Topik-topik yang sering dipakai untuk melakukan pelecehan terkait dengan seksual sebesar 44%, karakter atau kemampuan 28%, ras 23%, agama 18%, politik 16%, homophobia 14%, perbedaan kelas 13%, dan lainnya 10%.
Melihat data-data tersebut terlihat pelecehan, bully dan ancaman secara online ini memiliki korban yang sangat banyak. Banyak pengguna yang melakukan pelecehan, bully dan ancaman seolah-olah hal itu perilaku yang biasa. Hal ini cukup menimbulkan kekhawatiran karena makin banyak orang yang menggunakan internet, terutama media sosial seperti Facebook.
Nah, jika polling yang sama diadakan di Indonesia, bagaimana hasilnya?
Sumber: Huff Post Tech
Sumber Gambar: smh.com.au