Internet Sehat : Investigasi internasional besar-besaran telah menyebabkan penangkapan beberapa individu yang diduga menjalankan bisnis pembajakan film. Investigasi yang dipimpin dalam koordinasi dengan otoritas penegak hukum di 18 negara dan didukung oleh Homeland Security dan Europol melakukan penyelidikan yang difokuskan pada jaringan pembajakan film terkenal Sparks Group. Kelompok ini diduga memfasilitasi distribusi ilegal dari sekumpulan judul film blockbuster.

Departemen Kehakiman dalam siaran persnya mengatakan bahwa lusinan server yang dikendalikan oleh Grup Sparks telah offline di seluruh dunia, termasuk di Amerika Utara, Eropa, dan Asia. Grup Sparks menggunakan server ini untuk secara ilegal menyimpan dan menyebarkan konten berhak cipta kepada anggota di seluruh dunia.

Peter Fitzhugh dari Homeland Security mengatakan bahwa anggota Sparks Group mereproduksi dan menyebarkan ratusan film dan acara televisi sebelum tanggal rilis mereka, termasuk hampir setiap film yang dirilis oleh studio produksi besar menyebabkan kerugian jutaan dolar bagi industri film dan televisi.

Untuk mendapatkan judul yang belum dirilis, anggota Grup Sparks konon menyamar sebagai pengecer DVD dan Blu-Ray untuk mengelabui distributor grosir agar memberi mereka film sebelum tanggal rilis. Sementara para pembajak berjanji untuk menghormati tanggal rilis, mereka pada akhirnya menghapus semua konten dari perlindungan hak cipta, dan mendistribusikannya di berbagai layanan streaming dan situs torrent.

Menurut Europol, penegak hukum menurunkan lebih dari 60 server yang dikelola oleh Grup Sparks di sejumlah negara, termasuk Kanada, Republik Ceko, Denmark, Prancis, Jerman, Inggris, Belanda, Korea Selatan, dan banyak negara lainnya.

Sumber : The Next Web

Sumber Foto : Shutterstock