Pemilih di Swiss telah memberikan persetujuan kuat untuk undang-undang tentang kekuatan pengawasan baru bagi badan-badan intelijen negara. Undang-undang baru tersebut akan memungkinkan otoritas atau negara untuk menyadap ponsel, mengintip email dan menyebarkan kamera tersembunyi dan bugs.
Pendukung undang-undang baru tersebut mengatakan bahwa hal tersebut akan membantu Swiss mengejar ketinggalan dari negara lain. Sementara mereka yang menentang undang-undang mengatakan bahwa hal tersebut bisa mengikis kebebasan sipil dan menempatkan Swiss dalam risiko karena mewajibkan Swiss bekerja sama dengan badan-badan intelijen asing.
Sebanyak 65,5% pemilih setuju untuk menerima rancangan undang-undang tersebut. Rancangan ini akan memungkinkan badan intelijen federal dan badan-badan lainnya untuk menempatkan tersangka di bawah pengawasan elektronik jika diautorisasi oleh pengadilan, kementerian pertahanan dan kabinet. Besarnya suara yang memihak kekuatan baru untuk penagwasan intelijen menunjukkan betapa prihatinnya warga Swiss terhadap serangan militan yang mungkin terjadi.
Untuk puluhan tahun, sejak skandal pada 1980-an di mana pemerintah Swiss terungkap telah memata-matai puluhan ribu warganya, Swiss skeptis terhadap pengawasan negara. Kamera CCTV jarang ditemukan, bahkan Google Street View dibatasi karena undang-undang privasi Swiss. Namun peristiwa mengerikan di Prancis mengubah pikiran banyak warga Swiss. Meskipun terdapat argumen dari penentang yang menyatakan bahwa peningkatan pengawasan tidak akan secara otomatis meningkatkan keamanan, namun para pemilih tampaknya telah menyerahkan kekuasaan pengawasan kepada intelijen.
Sumber: BBC