Epilepsy Foundation melaporkan bahwa troll menargetkan orang yang menderita epilepsi di Twitter dengan video yang menyebabkan mereka kejang. Badan amal AS tersebut mengatakan para pelaku telah memposting GIF dan video yang berkedip dan menyala pada bulan November yang lalu.
Akun Twitter milik Epilepsy Foundation dan tagar mereka telah digunakan untuk menargetkan orang-orang yang menderita epilepsi. Badan amal tersebut telah membuat pengaduan pidana dan meminta penyelidikan.
Direktur advokasi hukum Allison Nichol mengatakan bahwa serangan-tersebut tidak berbeda dengan seseorang yang membawa lampu sorot ke sebuah konvensi orang-orang dengan epilepsi dan risiko kejang dengan maksud membuat mereka kejang dan dengan demikian menyebabkan kerusakan yang signifikan bagi para peserta.
Sekitar 3% orang yang menderita epilepsi memiliki epilepsi fotosensitif, yang membuat mereka rentan terhadap cahaya yang berkedip pada intensitas tertentu atau pola visual tertentu. Di Inggris, sekitar 20.000 orang memiliki kondisi ini dan lebih sering terjadi pada anak-anak dan remaja.
UK’s Epilepsy Society mengatakan pada bulan April bahwa pemerintah harus mewajibkan perusahaan media sosial untuk menampilkan peringatan yang sama karena semakin banyak orang mengalami kejang yang dipicu oleh gambar yang berkedip pada platform seperti Twitter dan Facebook.
Sumber: BBC
Sumber Foto: The Telegraph