internetsehat.id

Merawat Kolaborasi Literasi Digital Indonesia

Literasi Digital

Pentagon Bayar Penemu Teknologi untuk Berpikir Layaknya Teroris

pentagon

Bagaimana menghentikan teroris? Pentagon punya jawaban, yaitu berpikir layaknya teroris.

Defense Advanced Research Projects Agency (DARPA) menggunakan pendekatan tersebut dengan sebuah program baru yang mendorong insinyur, pengusaha dan penggemar teknologi untuk membayangkan bagaimana seseorang mungkin menggunakan kembali perangkat yang tersedia secara komersial sebagai senjata. Pentagon bahkan menawarkan untuk mendanai proses membayangkan (berpikir) tersebut sehingga beberapa penemu dapat mengubah ide mereka untuk meng-hack ponsel, model roket motor, drone dan gadget lainnya ke dalam bentuk prototipe.

DARPA ingin membuat tim merah terbesar di dunia, yaitu  sekelompok orang luar yang dapat membantu Departemen Pertahanan AS selangkah di depan teroris yang ingin menyerang personil, peralatan atau operasi militer. DARPA akan mengevaluasi proposal yang diterimanya sebagai bagian dari program Improv dan bulan depan membagikan hingga 40.000 USD per proposal untuk membantu pengusul mempelajari kelayakan ide mereka. Setelah studi kelayakan selesai, DARPA akan memberikan penghargaan lain senilai 70.000 USD sampai setiap proyek yang mereka inginkan berkembang menjadi sebuah prototipe dasar yang bisa bekerja sehingga bisa dievaluasi oleh militer AS. Para pemenang memiliki waktu tiga bulan untuk membangun prototipe tersebut dan bisa memenangkan tambahan hadiah hingga 20.000 USD untuk usaha mereka.

John Main pemimpin proyek Improv mengatakan bahwa meningkatnya kecanggihan dan kecepatan tanpa henti dari teknologi baru yang tersedia melalui web membuatnya tidak praktis bagi DARPA untuk terus mengandalkan pada sekelompok kecil ahli sendiri yang dipilih secara eksklusif untuk mengidentifikasi cara-cara baru menggunakan teknologi yang mungkin menjadi ancaman keamanan nasional.

Selain itu, sebelumnya Pentagon juga memiliki program Hack the Pentagon. Hack the Pentagon dan Improv berbagi tujuan yang sama, yaitu mengevaluasi teknologi untuk menemukan masalah keamanan sebelum musuh AS melakukannya. Perbedaan utama antara program tersebut adalah bahwa departemen mengatakan akan melakukan pemeriksaan latar belakang pada setiap programmer yang berpartisipasi dalam Pentagon cybersecurity hacking project.

Hack Pentagon menyerupai program buh bounty yang dilakukan oleh Facebook, Google dan perusahaan teknologi lainnya yang telah berjalan selama bertahun-tahun untuk membantu mereka menemukan kerentanan dalam produk sebelum hacker jahat bisa mengeksploitasinya.

Sumber: PBS

Sumber Foto: turkiyenewspaper.com