Pengguna internet tentunya tidak hari ini saja menggunakan internet. Artinya mereka telah menggunakan internet sekian lama. Pernahkan kita bertanya-tanya informasi pribadi apa saja yang kita tinggalkan di internet saat kita menjelajahi web dan menggunakan media sosial? Dan apakah informasi pribadi yang kita biarkan tercecer di internet tersebut bisa membuat kita terbuka terhadap segala macam ancaman, mulai dari pencurian identitas hingga pelecehan fisik?
Beberapa minggu yang lalu sebuah perusahaan keamanan menawarkan untuk mempelajari jejak digital seorang pengguna untuk melihat berapa banyak data pengguna tersebut yang berada di online. Digital Shadows nama perusahaan tersebut menghasilkan laporan setebal 30 halaman dengan banyak detail tentang aktivitas media sosial pengguna, keluarga pengguna dan hubungan pengguna dengan rekan kerja.
Bila pengguna cukup bebas dalam menggunakan media sosial, laporan setebal 30 halaman tersebut bukanlah sesuatu yang mengejutkan. Semua informasi seperti alamat rumah dapat dengan mudah diakses dengan mudah melalui Daftar Pemilih misalnya.
James Chappell dari Digital Shadows menjelaskan bahwa penting bagi pengguna untuk menaikkan tingkat kesulitan akses informasi agar tidak mudah bagi penipu potensial untuk memperolehnya. Caranya adalah dengan mengambil langkah sederhana seperti mematikan tag lokasi di foto atau meminta direktori online untuk menghapus data.
Hal yang lebih mengkhawatirkan bagi pengguna adalah ternyata perusahaan seperti Digital Shadows berhasil menemukan kata kunci untuk beberapa akun online pengguna, baik di dark web maupun yang tertumpuk di berbagai koleksi data yang dicuri.
Data yang dicuri mungkin berasal dari peretasan beberapa perusahaan terkenal di internet dan James menunjukkan bahwa hampir semua orang di dunia Barat yang memiliki kehadiran secara online kemungkinan telah terpengaruh oleh serangan hacking tersebut.
Itulah pentingnya bagi pengguna untuk memahami digital footprint. Setiap apa yang dilakukan di internet meninggalkan bekas yang lama-kelamaan menumpuk tanpa kita sadari. Digital footprints tersebut bisa saja digunakan oleh penjahat untuk menipu pengguna, baik secara online maupun secara offline.
Oleh karena data tersebut terus menumpuk, akan sangat mudah menemukan seseorang secara online dengan mengaitkan berbagai digital footprint yang tersedia dan dapat diperoleh dengan mudah. Untuk itulah, pengguna diminta bijak dalam berinteraksi di internet. Pengguna harus menyadari bahwa semua kegiatan di internet tersebut direkam dan datanya tersebar ke berbagai pihak. Untuk itu, penting sekali bagi pengguna untuk berhemat dan melakukan berbagai tindakan preventif, terutama terkait dengan privasi dan keamanan data.
Sumber: Diolah dari BBC
Sumber Foto: Acma Gov AU