Penyandang disabilitas masih menghadapi kendala yang cukup pelik untuk dapat menggunakan komputer dan internet, bahkan di negara maju seperti Inggris.
Selama 20 tahun, Cambridge online telah menawarkan kursus gratis untuk orang dewasa penyandang disabilitas dan yang kurang beruntung. Setiap tahun terdapat 300 peserta kursus baru di mana mereka diberikan 4.000 tutorial one to one per tahun. Sebagian besar orang yang datang Cambridge online tidak pernah menyentuh komputer sebelumnya. Pada tahap permulaan, kepercayaan diri bahwa semuanya tidak akan meledak ketika mereka menyentuhnya adalah hal yang perlu mereka perjuangkan.
Di Cambridge online ada 10 komputer dengan hardware adaptif, layar sentuh, keyboard alternatif dan mouse, dan software screen-reading. Cambridge online mencoba untuk menjual manfaat online dengan menjelaskan bahwa belajar bagaimana menggunakan mouse dan keyboard dapat mengurangi waktu yang mereka habiskan berbicara di telepon.
Namun demikian usaha tersebut masih jauh dari kata berhasil. Menggunakan komputer masih sesuatu yang harus diperjuangkan oleh banyak penyandang disabilitas di Inggris. Menurut Kantor Statistik Nasional Inggris pada Mei 2015, 27% dari orang dewasa penyandang disabilitas tidak pernah menggunakan internet, dibandingkan dengan 11% dari orang dewasa yang bukan penyandang disabilitas.
The Extra Costs Commission yang diluncurkan oleh sebuah yayasan amal, yaitu Scope melakukan penyelidikan selama setahun untuk mengeksplorasi biaya tambahan yang dihadapi oleh para penyandang disabilitas. Hasil temuan mereka adalah diperkirakan rata-rata lebih 550 pound sebulan biaya tambahan yang harus dihadapi oleh penyandang disabilitas.
Dalam laporan yang dirilis bulan Juni 2015 mereka menyebutkan bahwa penyandang disabilitas bisa menghemat uang dengan belajar bagaimana menggunakan internet, misalnya dengan menggunakan situs perbandingan biaya, namun mereka tidak online karena kurangnya pelatihan, biaya peralatan dan masalah aksesibilitas konten web.
Aksesibilitas web adalah sesuatu yang perlu diperjuangkan karena jika penyandang disabilitas bisa online, namun web tidak dapat mereka akses artinya akan sama dengan nol. Seorang dengan gangguan penglihatan bisa menggunakan software VoiceOver untuk mengakses web, namun tentu pertanyaannya adalah apakah software ini bisa dipakai semua penyandang disabilitas terutama yang mengalami gangguan penglihatan.
Masalah aksesibilitas web merupakan masalah pelik yang perlu didiskusikan oleh banyak pihak untuk diselesaikan. Pemerintah harus membuka kemungkinan seluas-luasnya bagi para penyandang disabilitas untuk bisa menggunakan komputer dan internet agar setara dengan yang bukan penyandang disabilitas. Aksesibilitas web ini sangat penting agar penyandang disabiltas dapat berinteraksi dan merasakan manfaat internet bagi kehidupan mereka.
Di Inggris masalah ini pun masih menjadi penghalang bagi penyandang disabilitas. Di Indonesia kita mengharapkan keberpihakan pemerintah dan lembaga swadaya masyarakat untuk menyediakan web yang dapat diakses oleh penyandang disabilitas tanpa tambahan biaya lain agar kesetaraan bisa terwujud.
Sumber: Diadaptasi dari The Guardian
Sumber Foto: BBC