Dalam beberapa waktu terakhir, hoax menjadi kata yang sangat populer di Indonesia. Hoax atau informasi palsu yang disengaja merupakan memiliki dampak negatif yang sangat banyak, apalagi jika hoax tersebut dibumbui oleh unsur agama.
Dikutip dari Metro TV, berita bohong atau hoaks yang mengandung unsur agama dinilai sangat sensitif. Hall ini diungkapkan oleh Tenaga Ahli Dirjen Informasi Komunikasi Publik Kominfo, Hendrasmo. Hendrasmo mengatakan, hoaks yang mengandung unsur agama harus direspon cepat oleh pihak berwajib.
Menurut Hendrasmo, hoaks membenturkan ikatan sosial, lalu muncul tribalisme baru yang menjadi semangat untuk menonjolkan kesukuan atau agama tertentu. Ini sangat berbahaya. Hendrasmo menjelaskan, hoaks yang mengandung unsur agama sangat rentan memecah masyarakat dan merusak fondasi demokrasi.
Hendrasmo mengimbau, masyarakat Indonesia seharusnya bisa berdebat dan berdiskusi dengan informasi yang berkualitas. Masyarakat diminta saling mengedukasi masyakarat lainnya untuk menjaga persatuan yang telah terbentuk.
Kalau dilihat ke beberapa kasus hoax, unsur agama merupakan salah satu unsur yang selalu dibawa hoax selain unsur suku. Hal ini tidak lain karena orang atau masyarakat sangat sensitif terhadap isu agama. Jika sudah membawa unsur agama, emosi masyarakat biasanya cepat tersulut. Oleh karena agama terkait dengan kepercayaan atau iman, suatu isu yang dikaitkan dengan agama akan sangat cepat memantik emosi. Hal ini diketahui oleh pembuat hoax sehingga mereka menggunakan unsur agama ini sebagai salah satu bumbu hoax.
Untuk itu, sangat penting bagi masyarakat agar terbiasa melakukan cek dan ricek fakta atau mencari fakta yang sebenarnya serta bertanya agar tidak terjebak hoax yang mengandung isu agama.
Sumber: Metro TV
Sumber Foto: Jowo News