Meningkatnya penggunaan perangkat mobile oleh anak-anak menimbulkan pertanyaan penting yang perlu dijawab, yaitu seberapa banyak waktu di layar bagi anak per hari. Apakah satu, dua ataukah lebih dari tiga jam per hari?
Pertanyaan ini penting mengingat usia anak yang menggunakan perangkat mobile seperti smartphone dan tablet makin muda. Kini anak dua tahun sudah memegang smartphone. Jika mereka terus-terusan dibiarkan di layar tentu akan berisiko.
Namun pertanyaannya tersebut mungkin tidak ada jawabnya. Namun ada beberapa hal yang patut dijadikan catatan mengenai waktu di layar anak per hari.
American Academy of Pediatrics (AAP) merekomendasikan waktu layar anak dibatasi kurang dari satu atau dua jam per hari dan untuk anak-anak di bawah dua tahun harus dicegah dari terpaan layar. Namun, penelitian terbaru dari Zero To Three found menemukan 38 persen dari semua anak-anak berusia kurang dari dua tahun telah menggunakan perangkat mobile untuk aktivitas media, dibandingkan hanya 10 persen dua tahun lalu. Di antara anak usia dua sampai empat tahun, angka tersebut meningkat dari 39 persen menjadi 80 persen dan anak lima sampai delapan tahun, penggunaan media mobile telah meningkat dari 52 persen menjadi 83 persen.
Kenyataannya adalah perangkat mobile kini ada di mana-mana. Menurut studi Common Sense Media, dari penggunaan media anak-anak di Amerika, lebih dari 75 persen anak-anak memiliki akses ke perangkat pintar mobile di rumah. Antara 2011 dan 2013, waktu yang dihabiskan pada smartphone dan iPads meningkat 10 menit sehari. Sejak itu, angkanya terus menunjukkan kenaikan.
Terlalu banyak waktu layar, meskipun itu untuk pendidikan memang memiliki efek negatif. Penelitian telah menemukan bahwa banyaknya waktu dilayar dapat menyebabkan obesitas, pola tidur yang tidak teratur, dan isu-isu sosial/perilaku. Namun, waktu di layar juga memiliki efek positif sehingga klaim negatif diperdebatkan keabsahannya.
Pada akhirnya, cara terbaik ke depan adalah bukan untuk memberikan larangan. Orangtua harus mencari tahu seberapa banyak waktu yang wajar untuk anak dan rumah tangga mereka, dan kemudian mengeksplorasinya agar waktu di layar tersebut menjadi konstruktif.
Selain itu orang tua perlu berpartisipasi ketika anak mereka menggunakan perangkat mobile pintar. Menurut penelitian, belajar dati televisi dan layar sentuh dapat ditingkatkan ketika orang tua ikut berpartisipasi bersama anak mereka untuk menciptakan pengalaman interaktif sosial.
Orang tua harus menghindarkan anak dari keadaan pasif ketika berada di layar. Konsumsi pasif di layar inilah sebenarnya yang harus dihindari orang tua. Untuk itu, ketika anak menggunakan perangkat usahakan agar mereka bisa berinteraksi. Mereka bisa melakukan sesuatu sehingga partisipasi orang tua sangat penting
Sumber: Diadaptasi dari The Next Web