Beberapa tahun terakhir, komputer bisa menghasilkan gambar/foto realistik yang jauh lebih baik. Namun kemajuan komputer ini membuat sulit orang untuk menentukan apa yang nyata dan apa yang virtual.
Sebuah studi yang dipimpin oleh Dartmouth College berpendapat bahwa pengamat yang tidak terlatih sebagian besar tidak dapat mengidentifikasi gambar yang dihasilkan komputer secara akurat, dan ini bisa menimbulkan tantangan dalam bidang forensik dan hukum.
Dalam studi tersebut, para peneliti menunjukkan 60 foto kepada 250 orang pengamat. Foto-foto tersebut merupakan foto yang dihasilkan komputer atau computer-generated dan fotografi wajah pria dan wanita dalam enam resolusi yang berbeda.
Dari studi tersebut disimpulkan bahwa sepertinya foto yang dihasilkan komputer dengan cepat menjadi lebih realistis sehingga menjadi semakin sulit bagi pengamat yang tidak terlatih untuk membuat perbedaan antara foto virtual dan foto nyata.
Hasil studi ini merupakan tantangan potensial dalam kasus pengadilan, khususnya untuk kasus yang berpusat pada pornografi anak. Akan menjadi masalah ketika sebuah foto dimasukkan ke pengadilan dan juri harus menilai keasliannya.
Untuk orang yang tidak terlatih, seperti juri membedakan antara bukti foto nyata pornografi anak dan foto yang dihasilkan komputer bisa sulit dan masalah ini akan memburuk seiring waktu. Dengan semakin majunya komputer grafis pengamat akan merasa semakin sulit untuk membedakan mana foto yang dihasilkan komputer.
Sumber: Daily Mail
Sumber Foto: BBC