Bagaimana kalau nanti Anda bisa berbelanja sambil curi-curi pandangan melihat halaman Facebook mantan atau gebetan? Apakah Anda bersedia berbelanja melalui media sosial, tidak lagi melalui halaman e-commerce?
Beberapa waktu yang lalu, Facebook, media sosial terbesar saat ini mengatakan bahwa mereka sedang menguji buy button atau tombol beli yang terintegrasi dengan akun pengguna di Facebook. Harapannya tentu saja, pengguna tidak perlu repot masuk situs e-commerce dan membuat profil di sana untuk berbelanja. Cukup andalkan profil di Facebook sehingga proses belanja menjadi semakin mudah dan menyenangkan karena bisa stalking halaman Facebook mantan atau gebetan.
Dengan buy button ini pengguna Facebook dapat berbelanja tanpa harus meninggalkan halaman Facebook. Buy button atau tombol beli akan muncul di bawah sponsored ads (iklan) dan tengah diuji usaha kecil dan menengah di Amerika Serikat.
Melihat hal ini, merupakan suatu kemajuan yang cukup serius di media sosial. Awalnya media sosial merupakan media pertemanan dan berbagi keluh kesah sesama teman dalam jalur pertemanan. Dengan adanya buy button ini, media sosial seperti Facebook bertransformasi menjadi tool untuk melakukan pembelian.
Sepertinya tidak ada yang salah dengan apa yang akan dilakukan Facebook tersebut. Namun, kembali kepada banyak kasus sebelumnya terutama terkait dengan privasi pengguna, buy button ini belum tentu sebaik yang diperkirakan. Terlebih dengan banyaknya akun Facebook yang dibajak dan kecenderungan pengguna yang abai dalam membuat password.
Jangan-jangan buy button ini malah makin membuat orang lain termotivasi melakukan pembajakan akun Facebook karena untuk bisa menggunakan buy button pengguna diharuskan memasukkan data kartu kredit atau bank. Hal ini akan membuat data-data keuangan pengguna kini tersedia dalam satu titik, yaitu Facebook. Dengan hanya membajak satu akun, para peretas akan sangat banyak memperoleh informasi pengguna.
Sumber Gambar: ibnlive.in.com