internetsehat.id

Merawat Kolaborasi Literasi Digital Indonesia

Privasi & Data Pribadi

SIM Swapping Attack, 10 Hackers Ditangkap

Internet Sehat : Sebanyak 8 penjahat telah ditangkap pada 9 Februari sebagai hasil dari penyelidikan internasional terhadap serangkaian serangan pertukaran SIM yang menargetkan korban-korban terkenal di Amerika Serikat. Penangkapan ini menyusul penangkapan penjahat sebelumnya di Malta (1) dan Belgia (1) yang merupakan anggota lain yang tergabung dalam jaringan kriminal yang sama. Total 10 penjahat ditangkap dalam operasi tersebut.

Serangan yang diatur oleh geng kriminal ini menargetkan ribuan korban sepanjang tahun 2020, termasuk influencer internet terkenal, bintang olahraga, musisi, dan keluarga mereka. Para penjahat diyakini telah mencuri dari mereka lebih dari USD 100 juta dalam cryptocurrency setelah mendapatkan akses ke ponsel mereka secara ilegal.

Penyapuan geng kriminal internasional ini menyusul penyelidikan selama setahun yang dilakukan bersama oleh otoritas penegak hukum dari Inggris, Amerika Serikat, Belgia, Malta, dan Kanada, dengan aktivitas internasional yang dikoordinasikan oleh Europol.

Operasi ini dimulai pada musim semi tahun 2020. Penyelidikan mengungkap bagaimana jaringan yang terdiri dari belasan penjahat bekerja sama untuk mengakses nomor telepon korban dan mengendalikan aplikasi atau akun mereka dengan mengubah sandi.

Hal ini memungkinkan mereka untuk mencuri uang, cryptocurrency, dan informasi pribadi, termasuk kontak yang disinkronkan dengan akun online. Mereka juga membajak akun media sosial untuk memposting konten dan mengirim pesan yang menyamar sebagai korban.

Jenis penipuan ini dikenal sebagai SIM swapping dan diidentifikasi sebagai tren utama yang meningkat di Europol Internet Organized Crime Threat Assessment terbaru. Aksi melibatkan penjahat dunia maya yang mengambil alih penggunaan nomor telepon korban dengan menonaktifkan SIM mereka dan mentransfer nomor yang dialokasikan ke SIM milik anggota jaringan kriminal.

SIM Swapping biasanya dicapai oleh penjahat yang mengeksploitasi penyedia layanan telepon untuk melakukan pertukaran atas nama mereka, baik melalui orang dalam yang korup atau menggunakan teknik rekayasa sosial.

Sumber : Europol

Sumber Foto : Enter21st